Jumat, November 28, 2025
spot_img
BerandaAcehListrik Belum Pulih, Banjir Melanda Banyak Daerah di Aceh, Tagar #PrayForAceh Ramai...

Listrik Belum Pulih, Banjir Melanda Banyak Daerah di Aceh, Tagar #PrayForAceh Ramai di Media Sosial

ILUSTRASI Banda Aceh (Waspada Aceh) — Pemulihan listrik di Aceh hingga kini masih tersendat akibat banjir besar, angin kencang, dan gempa yang melanda berbagai kabupaten/kota dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini memicu terganggunya jaringan dan pasokan listrik di hampir seluruh wilayah, sementara warganet memenuhi media sosial dengan tagar #PrayForAceh.

Pantauan Waspadaaceh.com, cuaca di Banda Aceh pada Jumat (28/11/2025) mulai membaik. Meski hujan telah mereda, pemadaman listrik masih meluas. Di kawasan Peunayong dan Jalan Sri Ratu Safiatuddin, warga mengaku sudah tiga hari berturut-turut hidup tanpa pasokan listrik.

“Sudah tiga hari masih mati lampu. Mau masak, mau mencuci, semua terhambat,” kata seorang warga.

Operasional sejumlah sektor usaha turut terdampak. Hotel Ayani di pusat kota, misalnya, masih mengalami keterbatasan layanan karena listrik belum pulih. Aktivitas pelayanan, laundry, hingga dapur hotel ikut tersendat.

Sementara itu, banjir yang melanda wilayah Aceh Besar, Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan sejumlah daerah lainnya memperburuk kondisi jaringan listrik.

Banyak titik terisolir, akses terputus, dan beberapa lokasi gardu serta saluran udara tegangan tinggi ikut terendam.

Sebelumnya, PLN memastikan kerusakan yang terjadi bukan sekadar gangguan teknis biasa. General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Eddi Saputra, menjelaskan sedikitnya sembilan tower transmisi 150 kV roboh dan tiga tower lainnya mengalami kerusakan struktural akibat banjir dan angin kencang.

“Kerusakan ini berdampak besar pada keandalan pasokan listrik di Aceh. Jaringan ini menyuplai listrik ke 18 kabupaten/kota,” ujar Eddi.

Untuk mempercepat pemulihan, PLN mengerahkan ratusan personel siaga, puluhan alat berat, dan telah membangun lima tower emergensi sebagai jalur sambung cepat. Namun prosesnya terkendala kondisi lapangan yang masih tergenang dan akses menuju lokasi kerusakan yang belum sepenuhnya terbuka.

“Kami bekerja 24 jam. Tantangan utama adalah medan banjir yang luas dan beberapa titik masih terisolir,” tambahnya.
Hingga Jumat sore, banyak wilayah di Aceh masih gelap gulita. Warga berharap pasokan listrik segera pulih, terlebih kebutuhan air bersih, layanan kesehatan, dan komunikasi sangat bergantung pada suplai listrik.

Di media sosial, tagar #PrayForAceh terus mengalir sebagai bentuk doa dan solidaritas bagi masyarakat Aceh yang sedang menghadapi bencana beruntun dan pemadaman listrik berkepanjangan. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER