Aceh Utara (Waspada Aceh) – Banjir yang melanda Aceh Utara sejak beberapa hari terakhir kian meluas dan kini merendam delapan kecamatan.
Ratusan hektare sawah, tambak, fasilitas publik, hingga perkantoran terendam akibat luapan air yang dipicu pendangkalan sungai dan muara.
Delapan kecamatan terdampak meliputi Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Baktia Barat, Langkahan, Samudera, Syamtalira Aron, Lapang, dan Muara Batu.
Menurut Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, banjir kali ini tergolong besar karena cakupan wilayah yang luas serta tingginya jumlah warga terdampak.
“Banjir menyebabkan terendamnya 616 hektare sawah, 555 hektare tambak, sejumlah infrastruktur dan fasilitas publik, sekolah, perkantoran, tempat ibadah, dayah, rumah warga, serta akses jalan di sejumlah lokasi,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Utara, Muntasir Ramli, dalam keterangannya, Selasa, (25/11/2025).
Pemerintah mencatat 4.555 warga terdampak, dengan 1.754 orang di antaranya terpaksa mengungsi ke sejumlah titik penampungan.
BPBD Aceh Utara bersama instansi terkait masih melakukan evakuasi warga dan penguatan koordinasi lapangan.
Muntasir menyebut, Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil (Ayah Wa) telah menginstruksikan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan berkala bagi para pengungsi, khususnya kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak, balita, lansia, dan penyandang disabilitas.
Sejak Minggu, 23 November, Bupati juga telah menyalurkan bantuan masa panik ke berbagai lokasi pengungsian. Bantuan yang disalurkan berupa beras, sarden, mi instan, makanan anak-anak, minyak goreng, air mineral, telur ayam, kecap, saus, dan roti.
Hingga siang ini, hujan dengan intensitas ringan masih mengguyur beberapa wilayah Aceh Utara. Pemerintah daerah mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan apabila curah hujan meningkat. (*)



