Selasa, November 25, 2025
spot_img
BerandaAcehHujan Lebat Lumpuhkan Ekonomi Pidie: Pasar Sepi, Distribusi Terhambat

Hujan Lebat Lumpuhkan Ekonomi Pidie: Pasar Sepi, Distribusi Terhambat

Pidie (Waspada Aceh) – Hujan lebat yang terus mengguyur Kabupaten Pidie dalam beberapa hari terakhir menekan aktivitas ekonomi masyarakat. Pasar tradisional sepi, distribusi barang melambat, dan pendapatan pedagang merosot akibat minimnya pembeli.

Pantauan Waspadaaceh.com di Pasar Sigli dan Grong-Grong, Selasa (25/11/2025), menunjukkan suasana lengang. Pedagang tampak menunggu pembeli di lapak-lapak yang basah. “Biasanya pagi ramai, sekarang sepi. Pendapatan turun separuh,” keluh Rahmawati, seorang pedagang sayur.

Akses jalan yang tergenang menjadi penyebab utama penurunan jumlah pembeli. Warga memilih untuk tidak keluar rumah, menghambat perputaran uang harian yang menjadi andalan pedagang kecil.

Distribusi barang dari desa ke pusat perdagangan juga terganggu. Truk dan becak barang melaju lambat akibat jalan licin dan tergenang air.

“Pengantaran barang terlambat. Sopir harus ekstra hati-hati,” ujar Nurdin, pengelola lapak sembako. Dia menambahkan bahwa biaya angkut meningkat akibat waktu pengiriman yang lebih lama dan kebutuhan tenaga tambahan.

Sektor layanan publik dan perkantoran juga merasakan dampak perlambatan ekonomi. Hujan deras menghambat mobilitas pegawai, memengaruhi kecepatan layanan administrasi.

“Saya terlambat masuk kantor karena hujan dan jalan tergenang,” kata Zulkifli, seorang PNS. Keterlambatan ini berdampak pada produktivitas dan upah pekerja harian.

Di sisi lain, hujan menjadi momentum bagi petani untuk membajak sawah setelah kekeringan panjang. Namun, cuaca yang tidak stabil juga menimbulkan risiko banjir dan kesulitan mobilisasi alat pertanian.

“Kami mulai bekerja lagi, tapi hujan deras bisa merusak bibit,” ujar Usman, seorang petani.

Kepala BPBD Pidie, Muhammad Rabiul, mengingatkan bahwa intensitas hujan tinggi meningkatkan risiko banjir dan longsor, serta memperparah gangguan ekonomi.

“Jika hujan terus menerus, distribusi barang, aktivitas pasar, dan pergerakan masyarakat akan semakin terganggu,” ujarnya.

BPBD mengimbau warga dan pelaku usaha untuk waspada, membersihkan saluran air, dan memantau laporan cuaca BMKG. Pemerintah daerah menekankan pentingnya koordinasi antara pedagang, petani, aparatur desa, dan relawan untuk menjaga kelancaran ekonomi masyarakat. (m.riza)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER