Sigli (Waspada Aceh) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Pidie, Aceh, dalam beberapa hari terakhir menyebabkan para sopir angkutan yang melintasi jalur Sigli–Tangse, Mane, Geumpang merasa cemas. Mereka menghadapi ancaman longsor dan banjir yang berpotensi menutup akses jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal atau melintas di kawasan perbukitan, untuk meningkatkan kewaspadaan. Kepala BPBD Pidie, Muhammad Rabiul, menyatakan bahwa curah hujan tinggi telah menyebabkan kenaikan debit air sungai di sejumlah titik.
“Kami memantau adanya kenaikan signifikan. Risiko longsor dan banjir semakin tinggi jika hujan terus berlanjut. Kami harap masyarakat tetap waspada,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).
Para sopir angkutan mengeluhkan kondisi jalan yang semakin membahayakan. Material tanah yang turun dari tebing, genangan air yang menutupi lubang, serta permukaan jalan yang licin membuat perjalanan melambat dan rawan kecelakaan.
Fadli (38), seorang sopir L-300 rute Geumpang–Sigli, mengungkapkan bahwa jalur Tangse menjadi titik paling menegangkan saat hujan turun. “Dari Geunie sampai Lutueng, jalan itu licin sekali. Kadang ada batu kecil dan tanah ikut turun. Kalau tidak pelan-pelan bisa langsung tergelincir,” katanya.
Ia menambahkan bahwa lubang jalan yang tergenang air sering menjadi jebakan bagi pengendara. Keluhan serupa juga disampaikan oleh sopir truk pengangkut hasil kebun yang mengalami keterlambatan perjalanan akibat cuaca buruk.
BPBD Pidie mengingatkan para pengguna jalan untuk memperhatikan kondisi cuaca, menghindari perjalanan malam hari di jalur rawan, dan segera melaporkan jika menemukan titik bahaya. Pemerintah Kabupaten Pidie terus memantau kawasan rawan bencana di seluruh wilayah.
Warga di bantaran sungai serta pengguna jalan pegunungan Pidie–Tangse–Geumpang diimbau untuk tetap waspada. Pemerintah berharap kehati-hatian dan kesiapsiagaan bersama dapat menekan risiko saat cuaca ekstrem melanda. (m.riza)



