Rabu, November 19, 2025
spot_img
BerandaAcehSolusi Bangun Andalas Gelar Forum Konsultasi Masyarakat, Bahas Efektivitas Program CSR

Solusi Bangun Andalas Gelar Forum Konsultasi Masyarakat, Bahas Efektivitas Program CSR

Aceh Besar (Waspada Aceh) – PT Solusi Bangun Andalas (SBA) kembali menggelar Forum Konsultasi Masyarakat (FKM) 2025 di Lhoknga, Selasa (18/11/2025).

Forum ini menjadi ruang dialog antara perusahaan dan pemangku kepentingan untuk mengevaluasi sekaligus memperkuat pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di Aceh Besar.

Acara tersebut dihadiri General Manager SBA R. Adi Santosa, Asisten II Sekdakab Aceh Besar M. Ali, Ketua DPRK Aceh Besar Abdul Muchti, serta perwakilan Forkompimda, Forkopimcam, tokoh masyarakat, dan sejumlah penerima manfaat program CSR.

Asisten II Sekdakab Aceh Besar, M. Ali, mengapresiasi konsistensi SBA melaksanakan forum konsultasi setiap tahun. Ia menyebut forum ini menjadi sarana penting untuk menjaga transparansi dan komunikasi antara perusahaan dan masyarakat.

“Forum seperti ini membuka ruang komunikasi yang sehat dan menjadi wadah evaluasi bersama agar program CSR benar-benar memberi manfaat,” kata M. Ali.

Ketua DPRK Aceh Besar, Abdul Muchti, juga menilai program CSR SBA selama ini memberi dampak nyata, khususnya di Kecamatan Lhoknga dan Leupung. Ia berharap kolaborasi perusahaan dan masyarakat dapat semakin diperkuat.

Dalam forum tersebut, SBA memaparkan realisasi CSR tahun 2024 serta perkembangan program tahun 2025. Program yang masih berjalan meliputi Gema Berseri, SOBAT SIABES, dukungan operasional bus sekolah Leupung, bantuan fasilitas MCK dan sarana dayah, tanggap kebencanaan, pemberdayaan usaha koperasi dan UMKM, dukungan kegiatan hari besar, program rumah duafa, hingga pengembangan pariwisata berkelanjutan.

General Manager SBA, R. Adi Santosa, menyebut FKM menjadi ruang penting untuk memastikan tiap program CSR berjalan tepat sasaran.

“FKM memfasilitasi perusahaan untuk menerima masukan dan memastikan program CSR memberi manfaat nyata. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat menjadi energi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas program,” ujarnya.

Salah satu penerima manfaat, Dhia, anggota kelompok Ketandan Hidro Farm Lhoknga, mengaku program pemberdayaan SBA mengubah kondisi ekonomi kelompoknya. Mereka kini mampu memproduksi sayuran sendiri dan menjualnya ke masyarakat serta pelaku usaha di kawasan Pulau Kapuk.

“Pendapatan kami sekarang lebih stabil,” katanya.

FKM ditutup dengan sesi diskusi dan penyampaian rekomendasi untuk perencanaan CSR tahun berikutnya. Perusahaan menyatakan komitmennya untuk meneruskan program pemberdayaan berbasis keberlanjutan di Aceh Besar. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER