Medan (Waspada Aceh) – Masyarakat pers di Sumatera Utara berduka atas meninggalnya tokoh pers H. Teruna Jasa Said pada hari Minggu, 9 November 2025, pukul 07.10 WIB di Medan.
Almarhum merupakan sosok penting dalam dunia jurnalistik Sumatera Utara, khususnya di Harian Waspada, koran terbesar di Sumatera.
H. Teruna Jasa Said dikenal sebagai wartawan senior yang memiliki dedikasi tinggi terhadap profesinya. Beliau telah berkontribusi besar dalam perkembangan pers di Sumatera Utara. Semangatnya dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan akan selalu dikenang oleh rekan-rekan sejawat dan masyarakat luas.
Di kalangan wartawan Waspada, almarhum cukup kritis terhadap judul-judul berita di Harian Waspada, khususnya judul berita utama (head lines) di halaman 1 Harian Waspada.
Teruna Jasa Said cukup handal dalam membuat judul, meski kalimatnya pendek, tapi cukup bombastis dan tepat sasaran.
Kepergian H. Teruna Jasa Said merupakan kehilangan besar bagi dunia pers Sumatera Utara.
Kini, sosok itu telah pergi pada usia 77 tahun. Kabar wafatnya meninggalkan keheningan yang dalam—bukan hanya bagi keluarga besar Waspada, tetapi juga bagi jagat jurnalisme Sumatera Utara yang kehilangan salah satu penjaga marwah dan integritasnya.
H. Teruna Jasa Said lahir dan tumbuh dalam lingkungan yang menjadikan pers bukan sekadar profesi, melainkan jalan hidup. Ia merupakan salah satu pewaris Harian Waspada, surat kabar yang didirikan pada 11 Januari 1947 oleh H. Mohammad Said dan Ani Idrus, lahir dari semangat perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan menjaga suara rakyat di tengah tekanan kolonial.
Prinsip-prinsip itu kelak menjadi fondasi utama ketika ia menapaki posisi sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Harian Waspada.
Bagi banyak wartawan yang pernah bekerja bersamanya, H. Teruna Jasa Said adalah sosok yang tenang namun tegas. Ia tidak suka berbicara banyak, tetapi ketika memberi arahan, kata-katanya selalu jelas dan berjejak.
Namun, zaman bergerak begitu cepat. Era digital perlahan menggerus kedigjayaan era cetak. Ia pun mendorong pembaruan platform digital Waspada.id, memodernisasi alur pemberitaan, dan merangkul cara kerja baru tanpa meruntuhkan nilai-nilai lama.
Transformasi itu tidak berlangsung mudah: ada tarik-menarik generasi, ritme, bahkan paradigma. Namun ia menjalankan peran itu dengan sabar—seperti seorang penjaga jembatan antara masa lalu dan masa depan.
Semoga Almarhum Teruna Jasa Said diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. (*)



