Selasa, November 4, 2025
spot_img
BerandaAcehJadi Duta GenRe Aceh, Gyfar dan Shafira Siap Jadi Panutan

Jadi Duta GenRe Aceh, Gyfar dan Shafira Siap Jadi Panutan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Aulya Gyfar Firmanda dan Shafira Isbah Riskiana, keduanya mewakili PIK-R SMANTUSA, Aceh Barat Daya, dinobatkan sebagai putra dan putri Duta Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Aceh Tahun 2025.

Mereka berhasil menyisihkan sembilan pasangan lainnya dari PIR-R perwakilan dari 23 Kabupaten/Kota di ajang Pemilihan Duta GenRe Aceh yang digelar di Taman Budaya Banda Aceh, Jumat (31/10/2025).

Gyfar (panggilan akrab Aulya Gyfar Firmanda) terlihat di atas pentas saat Duta GenRe Aceh 2024, Fikrul Azka, menyelempangkan selempang Duta GenRe Putra Aceh 2025.

Mahasiswa semester satu Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) itu, matanya berkaca-kaca. Gyfar menangis terharu karena ialah yang dinobatkan pada malam itu, impian yang sudah lama ia nantikan.

“Saya menangis karena mengingat akhirnya perjuangan keras dan jawaban atas doa-doa dapat terwujud. Kemudian, mengingat orangtua yang jauh hadir dari Aceh Barat Daya, untuk melihat saya tampil di atas panggung.”

“Serta, saya ingin keberdampakan saya hadir selaras dengan amanah baru saya sebagai Duta Genre Putra Aceh 2025,” ucap anak pertama dari pasangan Ismed Fadhly dan Dwi Srikurniarsi.

Selanjutnya Gyfar mengatakan, setelah menjadi role model remaja di Aceh, akan memanfaatkan media sosial secara maksimal untuk menginspirasi remaja, terutama inspirasi dalam pengembangan diri dan peningkatan keberdampakan remaja di seluruh Aceh, menuju Indonesia Emas 2045.

Gyfar memiliki inovasi program GenRe yaitu Visi Besar Gen-4B (Generasi yang Berencana, Berani, Beraksi, dan Berkolaborasi). Visi ini, kelas Gyfar akan diwujudkan melalui dua misi yaitu YouthVibe dan RACE (Revive And Circle of Empathy) yang berfokus pada pengenalan potensi diri, merencanakan masa depan, dan tetap kuat dalam menghadapi tantangan sosial dan mental.

Ketika di tanya makna selempang bagi mereka (Gyfar daN Shafira) keduanya menjawab, bahwa selempang bukan hanya simbol kebanggaan pribadi, tetapi amanah besar yang diemban sebagai panutan atau role model remaja Aceh.

“Selempang Duta GenRe hanya sebagai branding namun, apa gunanya sebuah selempang jika aksi nyata dalam keberdampakan kepada remaja tidak dilakukan. Dan Bagi saya, selempang sebagai pembangkit motivasi untuk berdampak dan beraksi kepada remaja Aceh,” ucap Gyfar.

Sementara Shafira (panggilan akrab Shafira Isbah Riskiana) mengatakan, selempang melambangkan tanggung jawab, dedikasi, dan kepercayaan masyarakat untuk menjadi suara bagi remaja Aceh.

Di balik keindahannya, selempang ini mengingatkan Shafira, bahwa setiap langkah, kata, dan tindakan harus mencerminkan prinsip meaningful youth partisipation.

“Selempang ini bukan hanya penghargaan, tetapi janji untuk terus berkontribusi, menginspirasi, dan memberi dampak positif bagi remaja di seluruh Aceh,” imbuh Shafira.

Duta GenRe Aceh. Foto Ist

Diberi amanah menjadi Duta GenRe Putri Aceh 2025, langkah pertama yang akan dilakukan mahasiswi Ilmu Hukum Semester 3, Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala, adalah membangun jejaring kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari PIK-R di sekolah dan kampus, sampai dengan remaja-remaja yang ada di desa-desa terpencil.

“Saya ingin memastikan bahwa setiap remaja di Aceh mendapatkan akses informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi, perencanaan masa depan, dan pentingnya menjauhi Triad KRR (seks pranikah, pernikahan usia muda, dan napza),” tegas Shafira.

Sama seperti Gyfar, ia juga akan memanfaatkan media sosial sebagai ruang edukasi positif, dengan membuat konten kreatif yang dekat dengan kehidupan remaja Aceh menggunakan bahasa yang ringan tapi bermakna.

Selain itu, ia juga ingin mengadakan program GenRe Goes to School dan Gampong, untuk menjangkau remaja di daerah yang mungkin belum terpapar informasi GenRe.

“Terpenting, saya akan berusaha hadir sebagai teman cerita, bukan sekadar pembicara. Karena perubahan besar dimulai dari hal kecil mendengarkan, memahami, dan bergerak bersama remaja,” ucapnya penuh semangat.

Ketika diminta pesan apa yang ingin ia sampaikan kepada remaja di Aceh, Shafira menyampaikan, “Percayalah bahwa kamu berharga dan mampu menentukan masa depanmu sendiri.”

“Jangan biarkan standar orang lain menentukan siapa kamu harus jadi. Pendidikan, mimpi, dan kesehatan adalah hakmu. Jadilah remaja yang berani bermimpi, bijak mengambil keputusan, dan tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya Aceh.”

Shafira menyampaikan juga kepada remaja putri di Aceh, secara khusus, bahwa bisa tetap menjadi perempuan Aceh yang anggun, santun, dan berkarakter, sambil tetap berprestasi dan berkontribusi untuk masyarakat.

“Karena perempuan yang berencana dengan baik hari ini, adalah perempuan yang akan memimpin perubahan di masa depan,” pungkasnya.

Harapan Pemerintah
Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh Yusrizal, dalam sambutannya mengatakan, Duta GenRe merupakan wadah pembentukan karakter remaja agar tumbuh menjadi generasi yang sehat, berdaya saing, dan berakhlak.

“Remaja Aceh adalah aset masa depan yang harus dibina dengan keteladanan dan kolaborasi,” kata Yusrizal.

Kepala Perwakilan Aceh Safrina Salim menegaskan ajang pemilihan Duta GenRe bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang pengembangan diri bagi remaja agar mampu menjadi panutan di lingkungan masing-masing.

“Melalui program GenRe, kami ingin membentuk remaja yang siap berencana dalam menata masa depan, menjauhi perilaku berisiko, serta berperan aktif dalam pembangunan,” tegas Safrina. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER