Banda Aceh (Waspada Aceh) – Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI), Marsekal Madya TNI Arif Widianto, S.A.B., M.Tr.(Han)., CHRMP., beserta rombongan melakukan kunjungan kehormatan kepada Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, di Meuligoe Wali Nanggroe, Kamis (30/10/2025) lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Wali Nanggroe Aceh menegaskan bahwa perdamaian Aceh merupakan bagian dari kekuatan strategis nasional. “Perdamaian Aceh bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk kekuatan strategis,” ujarnya.
Wali Nanggroe juga memaparkan Konsep Nota Strategis Aceh 2025–2035, yang menempatkan Aceh sebagai “Frontier Barat Republik Indonesia.”
Marsekal Madya TNI Arif Widianto mengapresiasi sambutan Wali Nanggroe dan menilai Aceh memiliki peran vital dalam sistem pertahanan dan kemanusiaan nasional. “Suatu kehormatan besar dapat berkunjung dan berdialog langsung dengan Wali Nanggroe,” katanya.
Kunjungan ini bertepatan dengan kegiatan Latihan Penyusunan Rencana Tindakan Kontinjensi (Latniskontinjensi) bagi Perwira Siswa Dikreg ke-54 Sesko TNI di Banda Aceh. Latihan ini bertujuan meningkatkan kesiapan perwira dalam menghadapi krisis dan bencana.
Kedua pihak sepakat memperkuat sinergi melalui riset bersama di bidang keamanan maritim, latihan militer–sipil terpadu, serta pengembangan Pusat Pertahanan–Ekonomi Regional di Aceh. Inisiatif ini diharapkan menjadi model baru pertahanan Indonesia yang berorientasi pada perdamaian dan kesejahteraan rakyat.
Wali Nanggroe menutup pertemuan dengan menegaskan kembali komitmen Aceh terhadap NKRI. “Aceh tetap menjadi perisai barat Indonesia dan rumah besar perdamaian,” tutupnya. (*)



