Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Gizi Nasional (BGN) mengecam segala bentuk kekerasan yang dialami Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Hal itu disampaikan usai Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan basri, diduga melakukan kekerasan berupa memukul wajah Kepala SPPG Muhammad Reza pada Kamis pagi (30/10/2025).
Atas dasar itu, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Sony Sonjaya, mengatakan mereka tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan terhadap pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dia menegaskan bahwa program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Begitupun, petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis.
“Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme,” kata Sony dikutip dari keterangan resmi, Jumat (31/10/2025).
Peristiwa tersebut sebelumnya dilaporkan secara resmi oleh Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN melalui laporan khusus tertanggal 30 Oktober 2025.
Dalam laporan itu disebutkan, insiden bermula ketika Wakil Bupati Pijay melakukan Sidak ke Dapur MBG Trienggadeng. Saat itu ia menemukan sajian makanan yang sudah dingin dan dinilai tidak sesuai standar teknis masak.
Saat itu, Kepala SPPG tidak ada di lokasi. Tak lama kemudian, datang Kepala SPPG Muhammad Reza.
Tanpa aba-aba, Wabup Pijay langsung melayangkan pukulan terhadap Muhammad Reza. Serta membentak para relawan dan memberikan kata-kata kotor, bahkan mengancam akan memecat dan membakar dapur tersebut. Situasi baru mereda setelah dilerai oleh asisten pribadinya.
Usai kejadian, Kepala SPPG bersama relawan dan koordinator wilayah melaporkan insiden ini kepada Bupati Pidie Jaya, yang kemudian menyarankan agar pihak SPPG menempuh jalur hukum bila tidak dapat menerima perlakuan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang menambahkan seluruh petugas di lapangan wajib mendapatkan perlindungan hukum dan dukungan moral dari pemerintah pusat maupun daerah.
“Kami sudah mengarahkan tim pemantauan dan pengawasan wilayah untuk mendampingi korban dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan,” ujarnya.
Kendati demikian, BGN memastikan kegiatan penyediaan MBG di Desa Sagoe tetap berjalan normal dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah. Mereka juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal keamanan dan kenyamanan seluruh petugas SPPG di lapangan demi keberlangsungan Program MBG bagi jutaan anak Indonesia. (*)



 
                                    