Banda Aceh (Waspads Aceh) – Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh menerima audiensi dari pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh di Kantor Diskominsa Aceh, Senin (27/10/2025).
Pertemuan tersebut membahas penguatan keterbukaan informasi publik serta optimalisasi pemanfaatan website gampong sebagai sarana transparansi dan komunikasi publik di tingkat desa.
BERITA TERKAIT:
SMSI Aceh Jalin Silaturahmi dengan DPRA, Bahas Peran Media dalam Mengawal Kebijakan Daerah
Kepala Diskominsa Aceh, Dr. Edi Yandra, mengatakan kolaborasi antara pemerintah dan media menjadi kunci agar keterbukaan informasi publik dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Salah satu fokus yang diperkuat adalah pemanfaatan teknologi informasi di level gampong.
“Kita berharap keberadaan SMSI dapat menunjang dan men-support program-program Diskominsa, terutama dalam digitalisasi dan penyebaran informasi publik,” ujar Dr. Edi Yandra.

Ia mengungkapkan, dari sekitar 6.500 gampong di Aceh yang telah memiliki jaringan dan situs web, masih banyak yang belum beroperasi secara optimal. Karena itu, Diskominsa mendorong adanya pendampingan teknis dari SMSI agar web gampong dapat difungsikan kembali sebagai kanal informasi publik yang aktif dan bermanfaat.
“Peran kawan-kawan SMSI sangat penting untuk membantu pendampingan dan memberikan pembekalan bagi aparatur gampong, supaya web yang sudah dibangun bisa kembali aktif dan berfungsi,” tambahnya.
BERITA LAINNYA:
Dialog Nasional SMSI Bahas Tantangan dan Peluang Media Baru di Era Digital
Sementara itu, Ketua SMSI Aceh, Aldin NL, menyambut baik inisiatif kolaborasi tersebut. Ia menegaskan, SMSI siap berperan aktif mendukung memperkuat literasi digital dan keterbukaan informasi publik hingga ke tingkat gampong.
“Kami di SMSI memiliki sumber daya dari berbagai media anggota yang siap bersinergi dalam mendukung digitalisasi informasi publik. Pendampingan terhadap web gampong menjadi salah satu langkah nyata untuk memperkuat transparansi dan partisipasi masyarakat,” kata Aldin NL.
Dalam kesempatan tersebut, turut dibahas penguatan literasi digital dan kerja sama pelatihan kecerdasan buatan (AI) guna menangkal penyebaran hoaks di ruang digital.
BERITA LAINNYA:
Kejati Selidiki Dugaan Korupsi Beasiswa Rp420 Miliar di BPSDM Aceh
Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan konstruktif. Dr. Edi Yandra turut didampingi Sekretaris Dinas, Fauza Morisan, serta Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik, Al Fajrian.
Sementara dari SMSI Aceh hadir Ketua SMSI Aceh, Aldin NL, Sekjen Muhajir Juli, Bendahara Sulaiman, dan sejumlah pengurus lainnya. (*)
Waspada Aceh on TV



