Jumat, Oktober 24, 2025
spot_img
BerandaAcehWali Nanggroe: Jadikan Rumah sebagai Sekolah Pertama Bagi Anak

Wali Nanggroe: Jadikan Rumah sebagai Sekolah Pertama Bagi Anak

Banda Aceh (Waspada Aceh) — Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haythar, menyatakan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam membentuk karakter anak.

Hal itu disampaikan saat Wali Nanggroe menerima kunjungan edukatif Komite Orang Tua Sekolah Bunga Matahari Intercultural School, di Meuligoe Wali Nanggroe, Rabu (22/10/2025).

Wali Nanggroe menegaskan bahwa pendidikan sejati tidak hanya diukur dari kecerdasan intelektual, tetapi juga dari kekuatan moral dan nilai kemanusiaan.

“Anak yang cerdas tanpa kejujuran dan empati ibarat kapal tanpa arah,” ujar Wali Nanggroe sembari menambahkan bahwa pendidikan bukan hanya urusan sekolah semata, melainkan juga tanggung jawab keluarga sebagai fondasi utama peradaban.

Menurutnya, keberhasilan pendidikan tidak bergantung sepenuhnya pada sekolah, tetapi juga pada kekuatan rumah tangga dan keluarga.

“Orang tua adalah mitra sejati para guru. Dari rumah, anak belajar tentang kasih sayang, tanggung jawab, dan karakter,” katanya.

Didampingi Staf Khusus Dr. Muhammad Raviq, Wali Nanggroe juga menggarisbawahi bahwa teknologi dan fasilitas modern tidak akan mampu menggantikan cinta serta perhatian orang tua. Karena itu, dia mengajak setiap keluarga menjadikan rumah sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Nanggroe mengapresiasi peran Bunga Matahari Intercultural School yang menanamkan nilai toleransi dan pembelajaran lintas budaya.

“Aceh memiliki sejarah panjang dalam hubungan antarbudaya. Sejak masa Kesultanan Aceh, daerah ini terbuka terhadap ilmu dan peradaban. Prinsip ‘Adat bak Po Teumeureuhom, hukom bak Syiah Kuala’ harus terus kita jaga bahwa adat dan agama berjalan beriringan, saling menguatkan, bukan saling menjauh,” sebutnya.

Wali Nanggroe juga meminta para guru dan siswa agar melihat Aceh bukan hanya sebagai tempat belajar sejarah, tetapi juga sebagai ruang hidup yang sarat kebijaksanaan, gotong royong, dan kasih sayang di tengah masyarakatnya.

Kepada para guru, Wali Nanggroe menyampaikan penghargaan atas dedikasi mereka dalam membimbing generasi muda.

“Guru sejati bukan hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai, cinta tanah air, dan rasa tanggung jawab terhadap kemanusiaan,” ujarnya.

Sementara kepada para siswa, Wali Nanggroe berpesan agar tidak pernah berhenti bermimpi dan terus belajar dengan sungguh-sungguh.

“Belajarlah dengan ikhlas. Jangan takut bermimpi, tetapi pastikan setiap mimpi disertai dengan usaha dan niat baik. Cintai orang tuamu, hormati gurumu, dan jangan lupakan akar budaya bangsa,” pesannya.

Di akhir sambutannya, Wali Nanggroe berharap agar kunjungan tersebut membawa manfaat yang luas.

“Semoga kunjungan ini membawa pengetahuan, inspirasi, dan mempererat hubungan antara dunia pendidikan dan masyarakat Aceh. Mari kita jadikan pendidikan sebagai jembatan untuk memperkuat kemanusiaan, perdamaian, dan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ajak Wali Nanggroe. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER