Sabtu, Oktober 18, 2025
spot_img
BerandaTausiahUstadz Ameer Hamzah Beberkan Akhlak Agung Rasulullah dalam 5 Kisah

Ustadz Ameer Hamzah Beberkan Akhlak Agung Rasulullah dalam 5 Kisah

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh, Tgk Ameer Hamzah, mengingatkan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini ia sampaikan saat Halaqah Subuh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (16/10/25). Menurutnya, Al-Qur’an telah menegaskan bahwa Rasulullah memiliki akhlak yang agung, dan hal itu terlihat dalam banyak peristiwa sirah Nabi.

Karena itu, kata Tgk Ameer Hamzah, apabila kita bisa meneladani atau menanamkan pribadi Rasulullah dalam diri kita, berarti kita juga berakhlak mulia.

“Tetapi jika sebaliknya, kita emosional, mudah marah, atau dendam, berarti kita jauh dari pribadi Rasulullah,” ujarnya.

Dalam ceramahnya, Tgk Ameer memaparkan lima kisah akhlak Rasulullah yang patut diteladani.

Kisah pertama, dikisahkan, seorang perempuan tua yang membenci Rasulullah ingin menyeberang jalan. Rasulullah menolongnya tanpa diketahui identitasnya. Setelah membantu, perempuan itu justru memperingatkan agar Rasulullah tidak percaya kepada “Muhammad” dan menuduhnya sebagai nabi palsu.

Namun saat mengetahui bahwa penolongnya adalah Nabi Muhammad sendiri, perempuan itu malu dan akhirnya masuk Islam karena akhlak Nabi yang lembut dan pemaaf.

Kisah kedua, seorang Yahudi menagih hutang sebelum jatuh tempo, bahkan menarik baju dan menghina Rasulullah di depan umum. Umar bin Khattab ingin menghukumnya, tetapi Rasulullah melarang.

Beliau meminta Umar menasihati si penagih agar bersikap baik, dan menasihati dirinya agar tidak lupa membayar hutang.

“Kalau kita dipermalukan begitu, mungkin kita akan marah. Tapi Rasulullah senyum-senyum saja. Ini juga akhlak agung Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,” sebutnya.

Sikap sabar dan bijak ini membuat sahabat Usman bin Affan segera melunasi hutang tersebut.

Kisah ketiga, dalam Perang Bani Mustaliq, seorang kafir bernama Dsur hendak membunuh Rasulullah dengan pedangnya. Ketika ditanya siapa yang dapat menyelamatkan beliau, Rasulullah menjawab, “Allah.” Seketika Dsur gemetar dan pedang terjatuh.

Rasulullah membalas dengan memaafkannya. Tersentuh dengan akhlak Nabi, Dsur masuk Islam.

Kisah keempat, seorang Badui kencing di dalam masjid. Para sahabat ingin mengusirnya, namun Rasulullah menahan mereka. Beliau membiarkan selesai terlebih dahulu agar tidak menimbulkan kekotoran lebih luas.

Setelah itu, Nabi hanya menasihati dengan lembut dan menyuruh menyiram tempat tersebut. Ini menunjukkan kebijaksanaan dan metode pendidikan yang penuh hikmah.

Kelima, Tgk Ameer juga menyinggung kisah Suraqah bin Malik yang ingin membunuh Nabi saat hijrah. Rasulullah tidak membalas, malah menjanjikan mahkota Raja Persia.

“Begitu banyak contoh akhlak Rasulullah dalam hadis dan sirah,” ujarnya.

Selesai menceritakan lima kisah tersebut, Tgk Ameer menegaskan, bahwa sebenarnya peringatan maulid seharusnya menjadi momentum menghidupkan akhlak Rasulullah, bukan hanya seremonial.

“Kekurangan umat Islam zaman sekarang adalah akhlak kita yang terkadang hancur-hancuran. Untuk apa kita peringati Maulid setiap tahun? Padahal tujuan peringatan Maulid adalah supaya kita kembali kepada akhlak yang mulia, akhlak Rasulullah. Kita teladani uswatun hasanah kita,” sebutnya.

Yang diperintahkan Allah kita kerjakan, yang dilarang kita tinggalkan. Itulah makna Maulid, tambahnya.

Di akhir, dia juga mengajak umat menjaga shalat, menjauhi maksiat, serta meneladani uswatun hasanah Rasulullah agar kelak dibangkitkan bersama beliau di akhirat. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER