Banda Aceh (Waspada Aceh) – Gedung PT Aceh Peusapat Arsip hadir dan diresmikan di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, pada Kamis (9/10/2025). Kehadiran perusahaan ini untuk menjawab kebutuhan pengelolaan arsip dan aset yang selama ini belum tertangani secara modern dan profesional.
CEO PT Aceh Peusapat Arsip, Syamsuddin, mengatakan kehadiran lembaga ini menjadi langkah awal membangun sistem pengelolaan arsip yang aman, efisien, dan berbasis teknologi.
“Hari ini Aceh tidak lagi sekadar menyimpan dokumen, tapi menjaga ingatan. Gedung ini menjadi pusat edukasi, informasi, dan inovasi pengelolaan arsip di Aceh,” ujarnya.
Dibentuk sejak 2024, PT Aceh Peusapat Arsip menyediakan layanan lengkap mulai dari penyimpanan fisik dan digital, sistem pelacakan arsip berbasis barcode, hingga penyimpanan aset berharga. Gedung utama mampu menampung hingga 20 ribu boks arsip, dilengkapi pendingin, sistem keamanan berlapis, dan fumigasi.
Mewakili Gubernur Aceh, Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah, menyebut lahirnya perusahaan ini sebagai langkah penting untuk memperkuat tata kelola data daerah.

“PT Aceh Peusapat Arsip adalah inovasi di bidang yang sering terlupakan. Arsip bukan sekadar tumpukan kertas, tapi bagian dari identitas dan sejarah Aceh yang harus dijaga,” kata Diwarsyah.
Sementara Executive Manager PT Aceh Peusapat Arsip, Yonanda Audia Putri, menjelaskan perusahaan juga menyediakan layanan tambahan seperti transkripsi data, core storage, keamanan arsip, serta antar-jemput dokumen.
“Beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan migas sudah menyatakan minat bekerja sama. Lima di antaranya akan mulai mengirimkan arsip pada Januari mendatang,” ungkapnya.
Peresmian gedung ditandai dengan pemotongan pita dan peninjauan fasilitas. Rak-rak arsip tampak tersusun rapi di ruangan dengan sistem keamanan.
Kehadiran PT Aceh Peusapat Arsip menjadi tonggak baru pengelolaan data dan dokumen di Aceh — tak lagi sekadar menyimpan berkas, tapi menjaga memori kolektif daerah secara modern dan terintegrasi. (*)



