Banda Aceh (Waspada Aceh) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Salmawati, yang akrab disapa Bunda Salma, mendorong PT Pembangunan Aceh (PEMA) untuk memperluas fokus bisnisnya ke bidang hilirisasi pertanian dan perkebunan, selain sektor energi yang selama ini digarap.
Menurutnya, Aceh memiliki potensi besar di sektor perkebunan dengan total luas lahan mencapai 1.078.728 hektare, yang terdiri atas kelapa sawit seluas 470,08 ribu hektare, karet 71,18 ribu hektare, dan kopi 113,97 ribu hektare.
Bunda Salma menilai, komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan giok Aceh dapat dikembangkan melalui kemitraan strategis dengan pelaku UMKM, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata.
“Jangan hanya bermain di hulu, PEMA harus berani masuk ke hilirisasi. Dengan begitu, nilai tambah produk Aceh meningkat, lapangan kerja terbuka, dan UMKM bisa naik kelas,” ujarnya Anggota Komisi III DPRA ini, kepada media di Banda Aceh.
Ia juga mendorong PEMA untuk aktif menjalin kolaborasi dengan investor nasional maupun internasional, namun tetap memastikan agar keuntungan tidak hanya dinikmati pihak investor.
“PEMA perlu menjadi jembatan investasi, tapi harus ada manfaat nyata bagi masyarakat, baik dalam bentuk lapangan kerja, transfer teknologi, maupun peningkatan PAD Aceh,” tegasnya.
Politisi DPRA itu memastikan pihaknya siap mendukung langkah-langkah strategis yang diambil PEMA dalam memperkuat peran badan usaha milik daerah tersebut.
“Harapan saya, PEMA bisa menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi Aceh ke depan,” tutupnya. (*)



