Jumat, September 26, 2025
spot_img
BerandaEkonomiMultiplier Effect Hulu Migas, dari Energi hingga Pemberdayaan Ekonomi Daerah

Multiplier Effect Hulu Migas, dari Energi hingga Pemberdayaan Ekonomi Daerah

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) tidak hanya berperan menjaga ketahanan energi nasional, tetapi di balik kontribusinya terhadap penerimaan negara, sektor ini juga menghadirkan dampak berganda (multiplier effect) yang dirasakan langsung daerah dan masyarakat.

Hal ini mengemuka dalam Energy Meet Up digelar SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Aceh di di Banda Aceh, Jumat (26/9/2025)

Acara dihadiri jurnalis dari berbagai media itu terlaksana melalui kolaborasi dengan sejumlah KKKS yang beroperasi di Aceh, termasuk Harbour Energy, PHE NSO, dan Mubadala Energy.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison menjelaskan multiplier effect hadir melalui berbagai mekanisme yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat.

BERITA TERKAIT:
Babak Baru Migas Aceh: Energi untuk Lapangan Kerja dan Dorong UMKM

“Industri hulu migas bukan hanya soal energi. Lebih dari itu, migas menggerakkan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, memberdayakan masyarakat, serta memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha lokal,” ujarnya.

Selain menopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), industri ini turut menumbuhkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasi.

Ribuan tenaga kerja lokal terserap dalam proyek-proyek migas, sementara pasokan gas bumi menopang kebutuhan listrik PLN di sejumlah wilayah.

Di Aceh dan provinsi lain di bawah koordinasi SKK Migas Sumbagut, multiplier effect juga tercermin dalam penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) Migas.

Dana ini digunakan pemerintah daerah untuk membiayai infrastruktur, memperkuat layanan publik, dan mendukung sektor pendidikan.

Dampak sosial-ekonomi makin terlihat melalui program pemberdayaan masyarakat yang digulirkan KKKS. Program tersebut mencakup beasiswa, pelatihan keterampilan kerja, serta dukungan bagi UMKM lokal agar mampu bersaing.

“Harapan kami, multiplier effect migas ini semakin dirasakan oleh masyarakat luas. Migas adalah milik bangsa, dan hasilnya harus memberi kesejahteraan sebesar-besarnya bagi rakyat,” kata Yanin.

Energy Meet Up di Aceh ini menjadi bagian dari upaya SKK Migas Sumbagut memperkuat literasi energi. Bagi jurnalis, pemahaman yang lebih mendalam tentang industri migas diharapkan mampu menghadirkan informasi yang akurat, berimbang, dan mudah dipahami publik. (*)

BERITA LAINNYA:
Laporan Pansus Minerba: Ada Indikasi Konflik Kepentingan dan Persekongkolan Izin Tambang di Aceh

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER