Banda Aceh (Waspada Aceh) – Status aktivitas Gunung Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, naik dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada). Peningkatan status ini mulai berlaku sejak 22 September 2025 pukul 21.00 WIB.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menjelaskan kenaikan status ditetapkan setelah adanya peningkatan aktivitas kegempaan. Dalam periode 1–21 September 2025, terekam 100 kali gempa vulkanik dalam, 26 gempa tektonik lokal, dan 60 gempa tektonik jauh.
“Pada 22 September saja, jumlahnya melonjak menjadi 26 kali gempa vulkanik dalam, 4 gempa tektonik lokal, dan 12 gempa tektonik jauh,” jelasnya.
Wafid menyebut peningkatan aktivitas sudah teramati sejak Juli 2025, kemudian semakin jelas pada Agustus, dan kembali meningkat pertengahan September dengan interval gempa yang makin rapat.
Ia juga menyebut adanya gempa dengan magnitudo 2–3 serta gempa terasa di sekitar gunung sebagai indikasi potensi kenaikan aktivitas vulkanik.
Dengan naiknya status menjadi Waspada, masyarakat dan pendaki dilarang beraktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari kawah. Wafid turut mengingatkan potensi bahaya gas beracun di area fumarol dan solfatara, terutama saat cuaca mendung atau hujan.
Untuk diketahui, sebelumnya Gunung Burni Telong sudah beberapa kali mengalami perubahan status sepanjang tahun ini.
Pada 2 Agustus 2025, statusnya naik dari normal ke waspada, lalu kembali turun ke normal pada 9 September 2025. Hanya berselang dua pekan, statusnya kembali dinaikkan ke Level II atau waspada pada 22 September 2025.
Fluktuasi status Burni Telong menjadi perhatian serius bagi warga sekitar, pemerintah daerah, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah. Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman, namun tidak panik menghadapi situasi tersebut. (*)