Banda Aceh (Waspada Aceh) – Silaturahmi antara Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, dengan media online yang tergabung dalam Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh Kamis (4/9/2025), menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara pemerintah dan pers.
Pertemuan lebih dua jam dan diselingi makan siang itu, bukan sekadar ajang silaturahmi semata, melainkan juga wadah penyampaian harapan agar media dapat turut mendorong terwujudnya visi-misi Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Mualem–Dek Fadh.
Sekda Aceh, M Nasir Syamaun didampingi Kabiro Arpim dan Humas, Akkar Arafat dan Kaban BPK Aceh, Reza Saputra serta M Gade Kabid Humas, sedang Aldin NL, ketua SMSI Aceh bersama pengurus teras SMSI, antara lain, Hamdan Budiman dan M Haris SA, Wakil Ketua, Sulaiman, Bendara Umum, Reza Gunawan Wakil Sekretaris, T Mansursyah SH (LBH SMSI). Selain itu. Ketua Forum Pemred Aceh, M Saman dan Tsara Swisi, Sekretaris Siber Milenial Aceh.
Dalam pertemuan itu terungkap tiga program prioritas Pemerintah Aceh mendapat respon positif dan ditindak lanjuti oleh Pemerintah Pusat. Tiga program dimaksud, yakni, perpanjangan dana Otsus, pembangunan terowongan Geurute dan lapangan Blangpadang.
Perpanjangan Dana Otsus: Kunci Pengentasan Kemiskinan
Salah satu isu utama yang ditekankan M. Nasir adalah urgensi perpanjangan dana otonomi khusus (Otsus) Aceh.

Ia menegaskan, Otsus telah terbukti membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Aceh, khususnya dalam menurunkan angka kemiskinan.
Jika pada tahun 2005 tingkat kemiskinan mencapai 32 persen, maka Maret 2025 angka tersebut berhasil ditekan menjadi 12 persen.
Fakta ini menunjukkan bahwa keberlanjutan Otsus bukan hanya kebutuhan finansial, melainkan instrumen strategis untuk menjaga stabilitas sosial dan memperkuat pembangunan di daerah yang pernah dilanda konflik berkepanjangan.
Pembangunan Infrastruktur Strategis: Terowongan Geurute
Selain soal Otsus, M. Nasir menyoroti pentingnya realisasi proyek Terowongan Geurute. Infrastruktur ini dipandang sebagai proyek vital yang akan membuka konektivitas baru, memperlancar mobilitas masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah barat Aceh.
Ia meyakini bahwa pemerintah pusat di bawah Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan respon positif terhadap berbagai usulan Pemerintah Aceh, sehingga peluang terealisasinya proyek strategis ini semakin besar.
Tanah Wakaf Blangpadang
Isu lain yang juga menjadi perhatian adalah pengembalian tanah wakaf Blangpadang kepada Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
M. Nasir menilai penyelesaian persoalan tanah wakaf ini merupakan bentuk penghormatan terhadap nilai sejarah, keagamaan, dan identitas masyarakat Aceh.
“Keberhasilan pengembalian tanah wakaf tersebut akan mempertegas komitmen pemerintah dalam menjaga marwah dan warisan keagamaan di Tanah Rencong,” paparnya.
Media Mitra Strategis Pemerintah
Dalam kesempatan itu, Ketua SMSI Aceh, Aldin NL, menyambut baik silaturahmi perdana Sekda Aceh yang baru dilantik tersebut. Menurutnya, komunikasi intensif antara pemerintah dan media akan memberi dampak positif bagi pembangunan Aceh.
Media bukan hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai mitra strategis yang dapat mengedukasi masyarakat, mengawal kebijakan, serta mendorong partisipasi publik dalam mewujudkan visi-misi pemerintah.
Sambutan Sekda Aceh M. Nasir terhadap pengurus SMSI Aceh mencerminkan kesadaran bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak dapat dicapai oleh pemerintah semata, melainkan membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat, termasuk media.
“Dengan kolaborasi yang harmonis, harapan besar terhadap perpanjangan Otsus, pembangunan Terowongan Geurute, serta pengembalian tanah wakaf Blangpadang bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan,” tutur Aldin.
Media, dengan perannya yang independen sekaligus konstruktif, diharapkan menjadi penggerak opini publik dan penjaga arah pembangunan Aceh agar tetap sejalan dengan cita-cita kesejahteraan rakyat. (*)