Banda Aceh (Waspada Aceh) – Komedian sekaligus presenter ternama, Andre Taulany, mengajak pekerja seni hingga sektor informal untuk segera mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan.
Ajakan itu disampaikan dalam peluncuran kampanye nasional “Andai Tau Duluan” di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Andre menilai, banyak pekerja belum menyadari pentingnya jaminan sosial hingga akhirnya menyesal ketika musibah datang.
“Saya mau mengajak seluruh pekerja seni dan informal ikutan BPJS Ketenagakerjaan, caranya gampang lewat aplikasi JMO (Jamsostek Mobile),” kata Andre, yang juga dikenal sebagai penulis lagu dan penyanyi.
Dengan iuran mulai Rp36.800 per bulan, pekerja informal bisa mendapatkan perlindungan tiga program utama, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT).
Informasi kedatangan Andre Taulany ke Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan tersebut disampaikan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banda Aceh, Ferina Burhan, kepada Waspada Aceh, Rabu (27/8/2025) pagi.
Dia mengatakan dalam audiensi Andre Taulany bersama Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan seluruh pekerja Indonesia akan pentingnya perlindungan jaminan sosial.
“Mari bersama-sama memastikan masa depan yang lebih aman dan sejahtera dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Karena dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, bukan hanya diri sendiri yang terlindungi, tetapi juga keluarga dan orang-orang tercinta,” jelasnya.
Ferina menegaskan, dukungan public figure seperti Andre penting agar semakin banyak pekerja di Aceh ikut terlindungi.
“Kami butuh dukungan dari semua segmen masyarakat, termasuk public figure, agar pekerja di Aceh juga terdaftar. Jangan sampai ada keluarga jatuh miskin akibat risiko kecelakaan kerja maupun kematian,” ujarnya.
Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, hingga Agustus 2025 sudah ada 8,6 juta pekerja informal yang mendaftar, baik secara mandiri maupun melalui komunitas.
Kampanye “Andai Tau Duluan” diharapkan mampu meningkatkan literasi pekerja terhadap manfaat jaminan sosial.
Program ini sejalan dengan slogan “Kerja Keras Bebas Cemas”, agar pekerja bisa lebih tenang dan sejahtera dalam mencari nafkah. (*)