Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Bakongan, Aceh Selatan, memasuki hari keenam dengan kondisi kian mengkhawatirkan.
Hingga Senin (25/8/2025), sedikitnya 65 hektare lahan terbakar. Asap pekat menyelimuti kawasan, sementara api terus merambat ke arah hutan konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Zainal, mengatakan 36 titik api masih terdeteksi di sejumlah lokasi, yakni Gampong Ujong Mangki, Padang Beurahan, dan Ujung Padang. Dari upaya pemadaman, baru sekitar 55 persen api berhasil dikendalikan.
“Lokasi yang terbakar bisa terus bertambah karena tiupan angin kencang serta minimnya sumber air. Upaya pemadaman masih sangat bergantung pada ketersediaan air yang terbatas di lapangan,” kata Zainal, Senin hari ini (25/8/2025).
Kebakaran ini dianggap rawan meluas ke kawasan TNGL yang merupakan habitat satwa dilindungi. Posisi titik api yang dekat dengan kawasan konservasi membuat tim gabungan harus membagi fokus antara melindungi hutan lindung dan mencegah perambatan ke permukiman warga.
BPBD bersama masyarakat melakukan berbagai langkah darurat, antara lain membendung parit, menggali sumur darurat, dan membuat sekat bakar di sekitar lokasi. Posko terpadu juga didirikan sebagai pusat penanggulangan karhutla.
“Selain menahan api agar tidak mendekati permukiman, kami juga memanfaatkan drone untuk memantau titik api yang berpotensi menjalar ke hutan,” ujar Zainal.
Kondisi cuaca panas dan hembusan angin kencang membuat api sulit dipadamkan. Asap pekat kini menyelimuti sebagian wilayah Bakongan, mengganggu jarak pandang masyarakat.
Hingga hari keenam, pemadaman belum menunjukkan hasil maksimal. Tim gabungan memperkirakan operasi bisa berlangsung lebih lama apabila cuaca tidak mendukung dan sumber air tetap minim. (*)