Banda Aceh (Waspada Aceh) – Aceh dan Singapura semakin memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, pariwisata, dan teknologi.
Pernyataan ini disampaikan Wali Kota Distrik Tenggara Singapura, Mohd Fahmi Bin Aliman, usai peluncuran film dokumenter “Aceh, Culture and Connections” di Banda Aceh, Jumat (22/8/2025).
Fahmi menyoroti perkembangan Aceh pasca-perdamaian. “Dua dekade perdamaian, Aceh kembali bangkit, membuka peluang kolaborasi internasional, dan memulihkan sektor pendidikan, pariwisata, serta budaya,” ujarnya.
Menurut Fahmi, kerja sama ini juga membuka akses bagi generasi muda Singapura untuk mengenal Aceh melalui edukasi interaktif. “Film ini membantu anak-anak di Singapura mengenal Aceh. Bisa tau apa itu Wali Nanggroe. Selanjutnya, kami merencanakan program pertukaran budaya dan kolaborasi yang akan membawa mereka ke Aceh,” tambahnya.
Selain itu, Fahmi menjelaskan pihaknya sebelumnya mengadakan pertemuan terkait pemanfaatan teknologi, termasuk mempresentasikan inovasi pengolahan limbah yang dinilai efektif untuk menangani persoalan lingkungan.
Di bidang pendidikan, kedua pihak tengah menyiapkan program pertukaran pelajar dan kolaborasi akademik, sementara di sektor pariwisata, diskusi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh akan membahas peluang promosi dan pengembangan destinasi wisata.
“Langkah ini menjadi titik awal dari kerja sama yang lebih luas dan strategis, yang diharapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi Aceh maupun Singapura,” kata Fahmi.
Kerja sama ini diharapkan memperkuat hubungan bilateral Aceh–Singapura sekaligus membuka peluang kolaborasi di bidang pengembangan sumber daya manusia, teknologi, dan promosi pariwisata. (*)
