Kamis, Agustus 21, 2025
spot_img
BerandaInfo Sabang6 Dekade Kota Sabang: Harmoni dalam Keberagaman Menuju Kota Pariwisata Unggulan

6 Dekade Kota Sabang: Harmoni dalam Keberagaman Menuju Kota Pariwisata Unggulan

“Kita semua optimis bahwa Kota Sabang menjadi kota yang kondusif, nyaman, dan maju”

Enam puluh tahun bukanlah usia yang singkat bagi sebuah daerah untuk menorehkan sejarah dan pencapaian.

Kota Sabang, yang berada di ujung barat Indonesia, telah melalui perjalanan panjang penuh dinamika, dari sebuah kota kecil dengan peran strategis di masa lalu hingga menjadi destinasi wisata bahari yang mendunia.

Momentum peringatan HUT ke-60 Kota Sabang, bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga saatnya untuk merenungkan perjalanan enam dekade, menghargai jasa para pendahulu, serta meneguhkan tekad bersama dalam menatap masa depan.

Dengan tema “Harmoni dalam Keberagaman”, Sabang kembali menegaskan jati dirinya sebagai kota yang damai, toleran, dan siap bertransformasi menjadi kota pariwisata unggulan yang membanggakan Indonesia.

Tentunya, ini semua tidak bisa lepas dan tidak bisa terwujud tanpa kebersamaan masyarakat, Forkopimda, ulama, akademisi dan tokoh masyarakat lainnya.

Sekda Ajak Bersatu Majukan Sabang

Dalam Sidang Paripurna Istimewa yang digelar di Ruang Utama DPRK Sabang, pada Juni lalu, Sekretaris Daerah Kota Sabang Andri Nourman mewakili Wali Kota Zulkifli H. Adam dan Wakil Wali Kota Suradji Junus, menyampaikan pesan agar seluruh masyarakat Sabang terus bergandengan tangan dalam membangun daerah.

“Sudah saatnya kita semua lebih meningkatkan akselerasi untuk memajukan Kota Sabang pasca pemilihan kepala daerah serentak. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama solid seluruh elemen masyarakat Sabang, saya yakin kita tidak hanya bisa mengatasi tantangan ini, tetapi juga menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia,” kata Andri Nourman.

Sekda Kota Sabang Andri Nourman mengajak seluruh masyarakat bekerja sama untuk membangun Sabang guna mencapai tujuan dan visinya melalui program-program nyata yang berpihak kepada rakyat dalam pembangunan berkelanjutan.

Sekda Kota Sabang, Andri Nourman. (Foto/Ist)

“Kita semua optimis bahwa Kota Sabang menjadi kota yang kondusif, nyaman, dan maju. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami mengajak kita semua mengimplentasikan program pembangunan Kota Sabang yang telah kami tuangkan dalam visi Wali Kota-Wakil Wali Kota Sabang masa bakti 2025-2030, yaitu mewujudkan Potensi Sabang Emas Dalam Bingkai Free Trade Zone,” terangnya.

Dengan tema HUT Kota Sabang, “Harmoni Dalam Keberagaman”, Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkomitmen dan memastikan bahwa Kota Sabang ke depannya tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan persatuan yang telah mengakar kuat dalam masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan, tema tersebut mengingatkan kembali bahwa Sabang adalah miniatur Indonesia yang sesungguhnya, dimana berbagai suku dan etnis hidup berdampingan dengan penuh kedamaian.

Masyarakat Aceh, Jawa, Batak, Minang, Tionghoa, dan berbagai etnis lainnya telah menyatu menjadi satu keluarga besar Sabang. Keragaman agama yang ada juga tidak menjadi penghalang, melainkan justru memperkaya khazanah spiritual seluruh masyarakatnya.

“Mari kita jadikan keberagaman sebagai kekuatan untuk membangun Sabang yang lebih baik, kita rawat terus harmoni dalam keberagaman yang telah menjadi identitas kita. Perbedaan suku, agama, dan budaya bukan untuk memecah belah, tetapi untuk saling melengkapi dan memperkaya,” ajaknya.

Menuju Kota Pariwisata Unggulan

Senada dengan Sekda, Ketua DPRK Sabang Magdalaina menegaskan bahwa enam dekade perjalanan harus dijadikan refleksi bersama. Menurutnya, setiap fase kepemimpinan memiliki warna tersendiri, dan capaian saat ini merupakan hasil kerja lintas generasi.

Ketua DPRK Kota Sabang, Magdalaina saat membuka Sidang Paripurna Istimewa yang digelar di Ruang Utama DPRK Sabang, Selasa (24/6/2025). (Foto/Ist)

“Tidak terasa Kota Sabang telah berusia 60 tahun, rentang panjang perjalanan penuh romantika dan dinamika sejarah. Kepada para pendahulu, kita menyampaikan hormat dan terima kasih atas jasa terbaiknya bagi kota yang kita cintai ini,” sebutnya.

Magdalaina juga menyinggung sejarah Sabang, mulai dari pusat pertahanan Angkatan Laut RIS (1951), kemudian menjadi kewedanaan di bawah Kabupaten Aceh Besar (1956), hingga akhirnya ditetapkan sebagai daerah otonom pada 24 Juni 1965 melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1965 tentang pembentukan Kota Praja Sabang.

Momentum ini, katanya, bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat cita-cita besar para pendiri yang ingin menjadikan Sabang mandiri dan sejahtera. Karena itu, dia mengajak semua pihak menjadikan Hari Ulang Tahun ini sebagai refleksi untuk memperkuat sinergi dan komitmen membangun Sabang yang lebih baik, lebih maju dan lebih membanggakan, bukan hanya untuk kita tapi juga untuk generasi yang akan mendatang.

“Harapan kami ke depan Kota Sabang mampu terus berbenah dan bertranformasi sebagai kota pariwisata unggulan, memperkuat ekonomi masyarakat lokal, meningkatkan kualitas pelayanan publik,” tegasnya.

Atas nama pimpinan DPRK, Magdalaina menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, Forkopimda, dan seluruh elemen masyarakat yang telah bekerja membangun Sabang dengan semangat gotong royong, demokrasi, dan akuntabilitas.

Meriah dengan Festival Budaya

Tak hanya di ruang sidang, semangat peringatan HUT ke-60 juga terasa di tengah masyarakat melalui berbagai festival budaya dan kegiatan tradisi.

Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam bersama Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus menghadiri festival Kuah Beulangong untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Sabang. (Foto/Ist)

Ada Festival Kuah Beulangong, yang diikuti 18 gampong dengan 20 kuali besar, menampilkan variasi masakan khas Aceh yang menjadi ikon kuliner Sabang.

Kemudian ada Festival Geulayang Tunang, lomba layang-layang bertema Harmoni dalam Keberagaman, yang sekaligus melestarikan seni tradisi masyarakat.

Selanjutnya, Lomba Asah Terampil Kelompok Informasi Gampong (KIG), untuk memperkuat peran gampong dalam menyebarkan informasi pembangunan.

Terakhir, Rapat Paripurna DPRK, sebagai forum resmi peringatan hari jadi.

Seluruh rangkaian acara ini menegaskan komitmen Sabang dalam melestarikan budaya sekaligus mempromosikan pariwisata berbasis kearifan lokal. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER