Jumat, Agustus 1, 2025
spot_img
BerandaAcehRela Tunda Kuliah, Nurhelmi Asal Pulau Banyak Dampingi Kakaknya Lawan Kanker

Rela Tunda Kuliah, Nurhelmi Asal Pulau Banyak Dampingi Kakaknya Lawan Kanker

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Nurhelmi Nazara, remaja asal Pulau Banyak, Aceh Singkil, memilih menunda kuliah demi menjaga kakaknya, Nelvi Indriani Nazara, yang tengah menjalani pengobatan kanker di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh.

Keputusan itu ia ambil bukan karena kendala biaya atau nilai akademik, tapi karena keinginan kuat mendampingi sang kakak yang telah lebih dari delapan bulan menjalani kemoterapi.

“Adiknya menjaga dengan penuh cinta. Orang tua mereka masih di Pulau Banyak. Untuk sampai ke Banda Aceh, perjalanan bisa belasan jam, termasuk menempuh jalur laut beberapa jam,” ujar Ketua BFLF Indonesia, Michael Octaviano, Kamis (31/7/2025).

Saat ini, Nurhelmi dan Nelvi tinggal di Rumah Singgah Bersama by BFLF Indonesia, tempat penampungan pasien tidak mampu yang datang dari berbagai pelosok Aceh. Di rumah singgah ini, mereka mendapat tempat tinggal, makanan, dan ambulans antar-jemput ke rumah sakit secara gratis.

Menurut Michael, keputusan Nurhelmi untuk menunda kuliah adalah bentuk pengorbanan luar biasa. Ia memilih meninggalkan masa mudanya demi menjadi pendamping setia bagi sang kakak, jauh dari kampung halaman mereka di pulau kecil paling barat Indonesia.

“Perjalanan panjang ini bukan sekadar soal jarak, tapi tentang ikatan keluarga yang sangat kuat,” ucap Michael.

BFLF, yang telah berdiri hampir 11 tahun, hingga kini masih terus berpindah-pindah menyewa rumah untuk menampung pasien dan pendampingnya. Meski tanpa gaji, seluruh tim bekerja sukarela demi kemanusiaan.

“Yang kami lakukan ini sejatinya tugas negara. Tapi karena belum semua orang mendapat perhatian yang layak, kami tetap bergerak,” tambahnya.

Setiap hari, Rumah Singgah BFLF dipenuhi kisah haru. Seperti Nurhelmi dan Nelvi, ratusan pasien lainnya datang membawa semangat dan harapan untuk sembuh.

Mereka yang datang tak meminta banyak—cukup tempat yang aman, makanan, dan doa agar Allah memberi kesembuhan.

“Semoga Allah terus memberi kekuatan bagi kami dan para pasien yang tengah berjuang,” tutup Michael. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER