Banda Aceh (Waspada Aceh) – Momen haru serta membanggakan bagi tim Safety Riding Capella Honda wilayah Aceh, di mana kontestan perwakilan instruktur kembali berhasil mengukir prestasi di ajang nasional The 16Th Astra Honda Safety Riding Instructor Competition.
Utusan dari Aceh meraih juara ke-3 di kategori instructor AT (matic class), acara rutin nasional yang berlangsung pada 15-8 Juni 2025 mengambil tempat di Astra Honda Safety Riding Park & Training Centre, Deltamas Cikarang Kabupaten Bekasi.
Adapun kontestan yang berhak mengikuti gelaran ini adalah para Instruktur Safety Riding Honda yang bersertifikasi, perwakilan advisor safety riding dari dealer Honda serta utusan komunitas pengguna sepeda motor Honda binaan (community) dari 29 provinsi yang ada di Indonesia dan tentunya semua peserta telah melewati proses penyaringan saat seleksi tingkat regional pada awal tahun 2025.
Proses penilaian saat kompetisi meliputi tiga aspek dasar yang menjadi kompetensi dasar seorang safety riding instructor, antara lain sesi uji teori meliputi peraturan, etika, teknik pra pasca berkendara.
“Sesi uji coaching skill dengan mahir menjelaskan suatu situasi potensi bahaya di jalan (danger prediction) menggunakan alat bantu simulasi berkendara. Sesi uji riding skills melalui praktik langsung ketangkasan berkendara dengan aman saat braking test, low speed balance skills, balancing skill, slalom course.”
“Tentunya menggunakan langsung unit sepeda motor tipe sport, tipe matic serta tipe big bike alias Moge,” ucap Reza Novendri selaku koordinator instruktur yang melatih selama sebulan penuh seluruh peserta dalam program latihan bersama terpusat di Capella Honda Safety Riding Centre.
Setelah bersusah payah penuh perjuangan berkompetisi dengan ratusan peserta dari seluruh Indonesia akhirnya kontestan perwakilan Aceh berhasil memperoleh kemenangan.
Selamat buat seluruh pemenang, semoga ilmu serta pengalaman yang didapat bisa menjadi bekal untuk berbagi informasi pentingnya menjaga keselamatan diri saat serta lingkungan sekitar, khususnya masyarakat pengguna jalan di wilayah Aceh. (*)
