Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ratusan warga Banda Aceh mengenakan pakaian serba hitam memadati pelataran Masjid Raya Baiturrahman, Minggu (4/5/2025),
dalam aksi damai bertajuk Akbar Bela Palestina.
Mereka menyerukan penghentian agresi militer Israel dan mendesak negara-negara Muslim bertindak nyata membela Gaza.
Massa yang tergabung dalam gerakan One UMMAh (One Ukhuwah Muslimin & Muslimah Aceh) membawa bendera hitam-putih bertuliskan La Ilaha Illallah. Mereka membacakan doa, orasi kemanusiaan, dan pernyataan sikap mengecam keras kejahatan perang yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
“Aksi ini untuk mengingatkan dunia bahwa Palestina masih berdarah. Jumlah korban terus bertambah, tapi dunia seperti memilih diam,” kata Firza Kutaraja, Humas Aksi Akbar Bela Palestina.
Menurut Firza, lebih dari 50.000 warga Palestina tewas dalam agresi yang berlangsung sejak akhir 2023. Sementara itu, ribuan anak dan perempuan menjadi korban luka serta kehilangan tempat tinggal akibat bombardir tanpa henti.
Tak hanya menyuarakan solidaritas, massa juga menuntut aksi nyata dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Firza menyebutkan, jika setiap negara Muslim mengirim 500 pasukan, maka 25.000 tentara bisa dikerahkan untuk misi kemanusiaan di Gaza.
Ia juga meminta Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, memprakarsai langkah diplomatik aktif, bahkan militer, untuk menghentikan genosida di Palestina.
Aksi yang berlangsung damai ini juga melibatkan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh yang membuka donasi melalui metode QRIS digital. Sebelumnya, surat ajakan dukungan telah dikirimkan ke masjid-masjid di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Masyarakat juga diajak melakukan boikot terhadap produk-produk yang secara terbuka mendukung Israel. “Ini langkah praktis yang bisa dilakukan siapa saja. Konsumsi kita punya konsekuensi politik,” ujar Firza.
Aksi ditutup dengan doa bersama dan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an. Massa bertekad akan terus turun ke jalan hingga dunia memberi perhatian serius terhadap penderitaan rakyat Palestina. (*)