Sabtu, November 23, 2024
spot_img
BerandaProfilHadi Surya, Wajah Baru di DPRA

Hadi Surya, Wajah Baru di DPRA

“Meski orang baru di DPRA, Hadi kini dipercayai sebagai sekretaris Komisi III yang membidangi keuangan, kekayaan Aceh dan investasi”

Lahir di Kuta Blang pada 28 Mei 1985, Hadi Surya tumbuh sebagai sosok yang dikenal sederhana namun memiliki semangat tinggi dalam pengabdian.

Perjalanan hidupnya, mulai dari pendidikan hingga karier politik, mencerminkan upayanya untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Aceh.

Hadi memulai pendidikan dasarnya di SDN Damartutong dan lulus pada tahun 1997. Ia melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Samadua dan menamatkannya pada tahun 2000. Pendidikan menengahnya diselesaikan di SMA Negeri Samadua, Aceh Selatan.

Kemudian, dia melanjutkan cita-citanya dengan menempuh studi di Fakultas Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), di mana ia berhasil meraih gelar sarjana.

Tak berhenti di situ, ia memperdalam ilmu dengan melanjutkan studi S2 di Jurusan Manajemen Lingkungan di universitas yang sama. Pilihan jurusan ini mencerminkan kepeduliannya terhadap isu lingkungan, yang kini menjadi salah satu perhatian global.

Sebelum dilantik menjadi anggota DPRA, Hadi sudah memiliki pengalaman yang cukup di dunia politik. Ia menjabat selama dua periode di DPRK Aceh Selatan, yaitu dari tahun 2014 hingga 2024.

Dengan tekad, keuletan, dan modal relasi yang ia bangun, Hadi memutuskan untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Ia maju sebagai calon anggota DPRA dari Dapil 9, yang meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, dan Singkil.

Acara pengambilan sumpah dua anggota DPRA yaitu Hadi Surya dan Iskandar di Gedung Utama DPRA, Banda Aceh, Jumat (22/11/2024). (Foto/Ist)

Dalam pemilihan tersebut, Hadi berhasil meraih 14.600 suara. Namun, perolehan suara partainya belum cukup untuk mendapatkan dua kursi.

“Kalau saya dari partai Gerindra dengan perolehan suara badan 14.600, namun belum dapat dua kursi,” ujarnya kepada Waspadaaceh.com, Jumat (22/11/2024).

Meski pada awalnya suara yang diperolehnya tidak cukup untuk melenggang ke DPRA, situasi berubah ketika ia menggantikan Safaruddin, yang sebelumnya meraih suara tertinggi di Partai Gerindra. Safaruddin, anggota DPRA yang terpilih pada Pileg 2024, terpaksa mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai Bupati Aceh Barat Daya.

Posisi ini menjadi kesempatan bagi Hadi untuk membawa aspirasi masyarakat Dapil 9 ke tingkat yang lebih tinggi.

Di balik perjalanan politiknya, Hadi Surya mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya, terutama sang istri, Resky Rusnanda. Tak hanya itu, ketiga anaknya juga menjadi sumber motivasi dan energi dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia politik saat ini.

Akademisi, Konsultan, hingga Peternak Sukses

Dalam dunia politik Kabupaten Aceh Selatan, nama Hadi Surya bukanlah sesuatu yang asing. Sebagai anggota DPRK sejak 2014–2024, kiprah Hadi telah mencerminkan perjalanan yang penuh dedikasi.

Namun, siapa sangka, di balik peran politiknya, ia menyimpan perjalanan karier yang beragam dan menginspirasi.

Hadi memulai langkahnya sebagai dosen di Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh. Dari tahun 2009 hingga 2011, ia mengabdikan dirinya sebagai dosen, menginspirasi generasi muda untuk berpikir kritis dan membangun masa depan mereka.

Selain itu, ia juga aktif dalam LSM Prodeelat, sebuah lembaga yang fokus pada pemberdayaan masyarakat. Masa-masa ini mencerminkan dedikasi Hadi pada pendidikan dan pembangunan sosial.

Setelah menyelesaikan masa baktinya di bidang akademik, Hadi mulai menyelami dunia konstruksi sebagai konsultan supervisi perencanaan dan pengawasan. Dari 2011 hingga 2013, ia memegang peran penting dalam memastikan berbagai proyek pembangunan berjalan sesuai standar.

Tentunya, pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang manajemen dan pengawasan proyek, yang kelak menjadi bekal berharga dalam karier politiknya. Walaupun, ia tak lama mendalami bidang konstruksi hanya tiga tahun saja.

Sebab, pada tahun 2014, Hadi terpilih sebagai anggota DPRA. Sejak itu, Hadi terus menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.

“Hadi Surya adalah sosok anggota DPRK yang pejuang aspirasi,” sebut salah seorang warga Aceh Selatan, Asrizal, yang diamini oleh rekannya Nur Hidayat. Keduanya ikut hadir dalam pengambilan sumpah jabatan yang berlangsung di Gedung Utama DPRA, Banda Aceh, Jumat (22/11/2024).

Selama lebih dari satu dekade di panggung politik, ia telah menjadi salah satu figur yang konsisten memperjuangkan pembangunan yang inklusif di Aceh Selatan. Namun, di balik kesibukan sebagai politisi, Hadi tetap berpegang pada nilai-nilai kemandirian ekonomi.

Hal yang mungkin tak banyak diketahui publik, Hadi Surya adalah pemilik Haziq Farm, sebuah peternakan ayam petelur. Dengan usaha ini, ia menunjukkan bahwa dirinya tidak hanya berjuang di ranah legislatif, tetapi juga berkontribusi pada sektor pangan dan ekonomi daerah.

Melalui Haziq Farm, Hadi mempraktikkan prinsip-prinsip kewirausahaan yang tangguh, menciptakan lapangan kerja, dan membantu memenuhi kebutuhan pangan lokal.

Perjalanan hidup Hadi Surya membuktikan bahwa seseorang dapat memiliki berbagai peran yang saling melengkapi. Dari seorang dosen, konsultan, politisi, hingga peternak sukses, ia menunjukkan bahwa keberhasilan datang dari kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk mencoba hal baru.

Pemimpin Sejati dengan Segudang Pengalaman Organisasi

Nama Hadi Surya dikenal luas sebagai sosok politisi dan pengusaha sukses. Namun, di balik pencapaiannya saat ini, ia memiliki rekam jejak panjang di dunia organisasi yang mencerminkan jiwa kepemimpinan dan dedikasi sejak usia muda. Perjalanan hidup Hadi menjadi bukti nyata bahwa pengalaman organisasi adalah landasan penting untuk membangun visi besar.

Perjalanan Hadi dimulai di Universitas Syiah Kuala (USK), tempat ia menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian. Tak hanya berfokus pada akademik, ia juga aktif di berbagai organisasi mahasiswa. Pada 2004–2005, Hadi menjabat sebagai Ketua Umum Badan Independent Mahasiswa Sedar, sebuah organisasi yang menjadi wadah aspirasi mahasiswa.

Tak berhenti di situ, ia juga dipercaya menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian USK (2005–2006). Kemampuan manajemen dan kepemimpinannya semakin terasah saat memimpin PTKM Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Pertanian USK pada 2006–2007.

Puncaknya, ia menjabat sebagai Ketua BEM Fakultas Pertanian USK, mengoordinasikan berbagai kegiatan mahasiswa di fakultasnya.

Di tingkat nasional, Hadi juga pernah menjabat sebagai Ketua Regional 1 Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian Indonesia. Ini membuktikan bahwa pengaruh dan kepemimpinannya tak hanya terbatas di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional.

Selepas kuliah, Hadi terus melibatkan diri dalam organisasi yang lebih luas. Sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Aceh Selatan, ia memperjuangkan hak-hak petani dan mendorong kemajuan sektor pertanian di daerahnya.

Sementara itu, perannya di dunia politik dimulai dengan menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Aceh Selatan. Di bawah kepemimpinannya, partai tersebut mampu menarik dukungan masyarakat, menjadi salah satu pilar perubahan di wilayah tersebut.

Selain itu, ia juga menjadi Ketua Forum Organisasi Kepemudaan (FOK) Kabupaten Aceh Selatan, sebuah wadah yang mengoordinasikan berbagai elemen kepemudaan untuk berkolaborasi dalam pembangunan daerah.

Hadi tidak hanya aktif di dunia organisasi dan politik, tetapi juga di sektor ekonomi. Ia menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Aceh Selatan pada 2017–2019. Dalam peran ini, ia menjadi motor penggerak pengusaha muda untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah.

Kiprah Hadi Surya di berbagai organisasi mencerminkan perjalanan seorang pemimpin sejati. Dari mahasiswa, petani, politisi, hingga pengusaha, ia menjalani setiap peran dengan dedikasi tinggi.

Saat ini, sebagai wakil rakyat, Hadi tentunya punya tugas utama, yaitu menjembatani aspirasi masyarakat dengan kebijakan pemerintah. Meski orang baru di DPRA Hadi kini dipercayai sebagai sekretaris Komisi III yang membidangi Keuangan, Kekayaan Aceh dan Investasi.

Hal inilah yang kini diemban oleh Hadi, anggota DPRA dari Dapil 9, yang meliputi Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Aceh Barat Daya. Kawasan ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi Hadi dalam menyuarakan keinginan dan kebutuhan warganya.

“Semoga saya bisa mewakili Dapil 9, yaitu Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Aceh Barat Daya,” tutupnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER