Jumat, November 8, 2024
BerandaDisbudpar AcehSerunya “Berburu” Lumba-lumba di Perairan Sabang

Serunya “Berburu” Lumba-lumba di Perairan Sabang

“Seumur hidup saya belum pernah melihat lumba-lumba sebanyak ini, di depan mata saya ini ada kisaran 100 lumba lumba kayaknya”

Lumba-lumba atau dalam bahasa Inggris disebut dengan dolphin merupakan salah satu hewan mamalia, hewan air paling menarik di dunia.

Lumba-lumba dikenal sebagai mamalia air yang cukup cerdas. Sistem alamiah dalam tubuh lumba-lumba sangat kompleks, sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari hewan ini.

Biasanya, kita hanya bisa melihat lumba lumba dalam atraksi di kebun binatang atau taman hiburan. Tetapi, ada loh salah satu daerah di Aceh yang menawarkan wisata lumba lumba langsung dari habitatnya di perairan. Daerah tersebut ada di Pulau Weh, Sabang, Provinsi Aceh.

Warga lokal ataupun trip (paket wisata) di Sabang kerap menyebut wisata lumba-lumba ini sebagai wisata dolphin. Untuk melihat lumba-lumba di perairan Sabang, tentunya tidak sama dengan melihat atraksi lumba lumba di taman hiburan. Di taman hiburan kita hanya membeli karcis masuk, kemudian mencari tempat duduk di kursi penonton, bisa langsung melihat atraksi lumba-lumba.

Tetapi, untuk di kota wisata Sabang ini sendiri, kita harus mencari tahu terlebih dahulu di mana lokasi dolphin berada. Sebab lumba luba liar di perairan Sabang ini terus bergerak setiap harinya dan tidak pernah di lokasi yang sama. Tentu kita akan lebih baik menggunakan jasa pemandu wisata di daerah itu.

Wisatawan menyusuri lautan Sabang menggunakan speedboat untuk “memburu” lumba-lumba dengan bersemangat. (Foto/Tsara Swissi)

“Biasanya, trip dolphin dapat dimulai dari jam 06.30 sampai dapat dolphinnya,” ucap Ibrahim, salah satu guide atau pemandu wisata dolphin di Sabang.

Menurut pemandu wisata, ada dua waktu terbaik untuk berwisata di perairan Sabang agar dapat melihat dolphin. Yaitu di pagi dan sore hari. Para guide dolphin di Sabang biasanya berbagi informasi satu guide dengan yang lainnya di mana posisi dolphin itu sekarang berada.

“Sehingga, kita sebagai pengunjung tidak perlu ikut mencari dolphin dan tidak terlalu lama berada di kapal,” kata Reza Adrian, salah seorang pengunjung yang berasal dari Medan.

Sebelum “berburu” menemukan dolphin, pengunjung akan diberikan fasilitas untuk keselamatan berupa pelampung, mengingat akan menaiki kapal dan mengarungi laut yang dalam untuk berwisata. Pengunjung juga ditemani seorang guide dan satu kapten kapal. Maka dari itu, pengunjung tidak perlu cemas dengan keselamatan di tengah lautan Sabang.

Wisata dolphin di Sabang menawarkan berbagai jenis harga. Ada yang berkisar dari Rp700.000 sampai dengan Rp1.000.000 per paket atau per kapal. Harga tersebut disesuaikan dengan jumlah penumpang dan kapal apa yang akan digunakan untuk wisata tersebut.

Penampakan lumba-lumba yang berenang mengikuti laju kapal di perairan Sabang. (Foto/ Tsara Swissi)

“Seumur hidup saya belum pernah melihat lumba lumba sebanyak ini, di depan mata saya ini ada kisaran 100 lumba lumba kayaknya,” ucap Reza dengan nada kagum.

Wisatawan akan melihat lumba-lumba atau dolphin yang berenang ke sana ke mari. Jika beruntung, lumba-lumba akan berenang di samping kapal, mengikuti arah kapal wisatawan.

Wisatawan juga akan menikmati atraksi kawanan lumba-lumba yang meloncat ke atas permukaan air. Jika beruntung wisatawan akan melihat atraksi berlaki-kali ketika lumba-lumba melompat seperti di taman hiburan. Bedanya, di lautan lepas lumba-lumba melakukan atraksinya sesuai dengan kemauannya sendiri. Tanpa adanya instuksi penjaga atau pawangnya.

Atraksi lumba-lumba di laut lepas tersebut tidak bisa selalu dilihat semua orang, tetapi akan selalu ada kesempatan setiap harinya, kecuali bila wisatawan dapat memilih lokasi dan waktu yang tepat.

Wisata lumba-lumba di Sabang merupakan salah satu wisata yang paling menarik di Aceh. Karena ingin melihat lumba-lumba ini pula banyak wisatawan dari provinsi lain dan wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Sabang. Mengingat lumba-lumba belum tentu ada di perairan lain di luar Sabang.

“Kapan lagi kita melihat lumba lumba berenang bebas di habitatnya sendiri, ya di Pulau Weh atau Sabang,“ tutup Reza. (Tsara Swissi)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER