Banda Aceh (Waspada Aceh) – Partai Koalisi dan relawan pendukung calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Bustami Hamzah- M Fadhil Rahmi menargetkan kemenangan minimal 75 persen di Kota Sulubulussalam
Masyarakat Subulussalam menginginkan perubahan Aceh menjadi lebih baik ke depan. Karena itu, masyarakat Subulussalam sepakat mendukung dan memilih Bustami Hamzah-Fadhil sebagai calon gubernur Aceh.
“Kami tidak muluk-muluk untuk Subulussalam target kemenangan 75 persen untuk Bustami-Fadhil,” ikrar, Jaminuddin selaku Ketua Tim Partai Koalisi Pemenangan Bustami-Fadhil Kota Subulussalam.
Pernyataan itu disampaikan dalam kampanye dialogis di Kota Subulussalam yang dihadiri langsung Cagub Bustami Hamzah, Senin malam (4/11/2024).
Turut hadri juga, Ketua Umum Tim Pemenangan Partai Koalisi Pusat, TM Nurlif, Sekretaris Zamzami, Wakil Ketua Tu Bulqaini dan Ramadana Lubis.
Pada kesempatan itu, Jaminuddin juga meminta ruas jalan Rundeng – Aceh Selatan, supaya ditingkatkan statusnya menjadi jalan provinsi.
“Kami minta ruas jalan kabupaten/kota itu ditingkatkan menjadi jalan provinsi. Dengan menjadi jalan provinsi maka pemeliharaannya jadi lebih baik dan cepat. Sebab kalau mengandalkan dana APBK kondisi jalan itu akan terus rusak dan lama penangannya. Maklum, APBK terbatas,” kata Jaminuddin yang juga Ketua Nasdem Subulussalam.
Termasuk pembangunan jalan tembus Subulussalam – Aceh Tenggara via Gelombang-Muara Sitolen.
Dia berharap jalan tembus itu supaya dapat direalisasi sehingga memperpendek jarak tempuh ke Aceh Tenggara. Sehingga menuju ke Aceh Tenggara tidak lagi harus via Medan.
Di samping itu, Jaminuddin juga mengharapkan bila Bustami Hamzah terpilih menjadi gubernur, adanya keterwakilan pejabat eselon II dari putra Subulussalam.
Cagub Bustami Hamzah mengatakan, semua harapan itu bisa terwujud kalau ada kebersamaan.
“Kalau kita bersatu apa pun bisa diwujudkan. Mari kita bersatu mewujudkan harapab baru, pilih nomor satu, Bustami – Fadhil,” ajak Cagub Bustami Hamzah.
Pemimpin Aceh ke depan harus fokus dalam melakukan perencanaan dan pembangunan.
“Kalau tidak fokus beginilah jadinya Aceh yang masih terpuruk. Kita nanti akan fokus dan tetap melakukan pembangunan apa yang dibutuhkan rakyat, karena kalau pembangunan bukan berdasarkan kebutuhan rakyat akan sia-sia,” tutup Bustami. (*)