Kamis, Desember 26, 2024
spot_img
BerandaAcehBaitul Mal Aceh dan UIN Ar-Raniry Bersinergi untuk Pengembangan Ekonomi Islam

Baitul Mal Aceh dan UIN Ar-Raniry Bersinergi untuk Pengembangan Ekonomi Islam

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dr. A Rani Usman, anggota Badan Baitul Mal Aceh, mengucapkan selamat ulang tahun ke-61 kepada UIN Ar-Raniry. Pada momen istimewa ini, ia mengenang kontribusi besar universitas tersebut dalam pengembangan zakat dan ekonomi Islam di Indonesia.

Dalam pernyataannya, A RaniĀ  menuturkan bahwa UIN Ar-Raniry, yang didirikan pada tahun 1963 sebagai IAIN Ar-Raniry, telah menjadi pilar penting bagi pengelolaan zakat di Aceh dan Indonesia. Para pendiri, seperti Prof. Ali Hasjmy dan Prof. Hasbi Ash-Shiddiqie, mencetuskan konsep zakat produktif yang hingga kini masih relevan.

UIN Ar-Raniry dan Baitul Mal Aceh juga saling memperkuat dalam melahirkan ilmuwan yang mampu memadukan ilmu agama dan sosial. Di momen istimewa ini, Baitul Mal Aceh menerima penghargaan dari UIN Ar-Raniry.

“Secara pribadi, sebagai amil yang dhaif dan penuh keterbatasan, saya tergerak oleh semangat para perintis Baitul Mal Aceh yang lahir dari PTKIN di Aceh. Emosional inilah yang menjadi spirit bagi saya untuk terus berkontribusi, melahirkan ide-ide terkait zakat dan wakaf meski masih dalam tahap awal,” ujar A Rani dalam sambutannya di Banda Aceh, Kamis (31/10/2024)

Ia mengatakan, UIN Ar-Raniry dan Baitul Mal Aceh memiliki keterkaitan yang erat, tidak hanya secara akademis tetapi juga emosional dan spiritual, yang tak terpisahkan meski mereka berada dalam ruang dan waktu yang berbeda.

UIN Ar-Raniry, lanjut A Rani, tak hanya memberikan kontribusi akademis, tetapi juga mencetuskan ide-ide bisnis Islam yang menginspirasi perguruan tinggi lainnya. Di antaranya, IAIN Cot Kala kini memiliki jurusan manajemen zakat.

Pada peringatan milad ke-61 ini, Baitul Mal Aceh juga mendapat penghargaan dari UIN Ar-Raniry. A Rani, yang menyebut dirinya sebagai ā€œmullahā€ atau akademisi spiritual, merasa bangga atas penghargaan ini dan berkomitmen untuk terus melanjutkan cita-cita para pendiri dalam mengelola zakat dan wakaf demi kemaslahatan umat.

“Jika UIN tersenyum, BMA juga tersenyum. Jika BMA menangis, UIN pun menangis. Semoga perjuangan ini terus berlanjut untuk generasi yang akan datang,” tutup Dr.Ā  A Rani Usman. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER