Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ribuan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan masyarakat Pidie Jaya, menyatakan dukungan untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah-M Fadhil Rahmi pada Pilkada mendatang.
Dukungan tersebut dinyatakan secara terbuka dalam acara deklarasi dan kampanye terbuka yang berlangaung di Gampong Nyong, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (26/10/2024). Deklarasi dukungan tersebut dihadiri sekitar 500 eks kombatan GAM Tripoli, Libiya, dan dalam negeri.
Abubakar alias Baka Ubiet dalam orasinya menyatakan, pihak sudah siap berada di garda terdepan untuk memenangkan Bustami-Fadhil dalam Pilkada 2024 ini.
“Pidie Jaya Cagub Bustami harus menang dengan persentase yang besar. Bustsmi calon pemimpin yang layak dipilih, karena memiliki pengalaman birokrasi cukup handal,” katanya sambil berteriak hidup Bustami.
Hal senada juga diungkapkan, Sulaiman alias Leman Gapi, menyampaikan kepada peserta yang hadir jangan mau ditipu lagi karena itu pilihlah Bustami sebagai Cagub Aceh agar Aceh bisa menjadi lebih baik lagi.
“Bukan orang itu saja bisa berperang, kira juga bisa berperang. Perang saat ini adalah perang politik. Kita jangan tertipu lagi, karena telah kita rasa selama ini banyak eks kombatan yang hidup melarat menjadi buruh tani, yang enak cuma mereka itu. Maka kali ini kita harus mendukung Bustami sebagai Gubernur Aceh,” ucapnya.
Sementara itu, Cagub Bustami Hamzah dalam orasinya mengatakan, pihaknya merasa sangat berbahagia hari ini, karena bisa bertemua dengan keluarga dan saudara yang ada di Pidie Jaya.
“Sebenarnya yang cukup bahagia hari ini karena bisa bertemu dengan keluarga dan saudara saya yang ada di Pidie Jaya. Saya datang untuk meminta tolong pada keluarga dan saudara saya, karena saya maju sebagai Gubernur Aceh. Tolong dukung dan pilih saya pada tanggal 27 November 2024 nanti,” pinta Bustami.
Cagub Bustami dalam kesempatan itu menyatakan, diirinya hanya sebagai hamba Alah SWT yang lahir dan besar di sebuah kampung kecil di Nicah, Kecamatan Grong-Grong, Pidie.
“Saya sama seperti suadara adalah anak kampung, yang lahir dan besar di kampung. Saya punya rasa dan asa. Karena setelah 17 tahun damai tahun tidak juga berubah Aceh,” sebutnya.
Karena itu dia mengajak eks kombatan untuk berjuang bersama membangun Aceh. Serta bersama-sama mensejahterakan petani, nelayan dan seluruh masyarakat Aceh.
“InsyaAllah kalau Allah mengizinkan kami memimpin Aceh ke depan, saya akan mendorong ke arah pembangunan yang lebih baik sesui yang dibutuhkan masyarakat. Semua ini bisa terwujud kalau kita mau bergerak bersama untuk meraih kemenagan pada 27 Nopember 2024 nanti,” ajaknya. (*)
