Banda Aceh (Waspada Aceh)– Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh meminta media untuk menjaga independensi pemberitaan terkait Pilkada.
Permintaan ini disampaikan dalam forum diskusi kelompok terfokus (FGD) yang digelar di Banda Aceh pada Sabtu (12/10/2024), diikuti perwakilan organisasi pers seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Persatuan Fotografer Indonesia (PFI).
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Panwaslih Aceh, Muhammad AH, menekankan pentingnya peran media dalam menyampaikan informasi yang netral dan tidak berpihak kepada pasangan calon mana pun.
“Kami berharap media dapat menjadi penyeimbang dan menjaga objektivitas selama tahapan Pilkada berlangsung,” ujarnya.
Beberapa poin rekomendasi yang dihasilkan dalam diskusi ini antara lain:
1. Penyelenggara Pemilihan harus menjadikan pemberitaan pers sebagai referensi untuk dikaji.
2. Mendorong penyelenggara pemilihan (KIP, Panwaslih dan Pemerintah) untuk proaktif membangun kerja sama dengan Perusahaan Pers guna terlaksananya fungsi Pers sebagai lembaga ekonomi sesuai Undang-undang Pers.
3. Panwaslih membuka akses informasi seluas-luasnya terhadap temuan dan laporan setiap tahapan Pilkada
4. Mendorong pembentukan media watch pemberitaan Pilkada
5. Menolak perlakuan diskriminatif terhadap jurnalis perempuan.
Melalui forum ini, Panwaslih berharap media dapat terus berperan aktif dalam menciptakan suasana Pilkada yang demokratis dengan pemberitaan yang berimbang dan berkualitas. (*)
