Jumat, Oktober 18, 2024
BerandaAcehPooling Fund Bencana: Solusi Inovatif untuk Kesiapsiagaan Bencana di Indonesia

Pooling Fund Bencana: Solusi Inovatif untuk Kesiapsiagaan Bencana di Indonesia

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Untuk memperingati dua dekade bencana gempa bumi dan tsunami Aceh, pemerintah Indonesia memperkenalkan Pooling Fund Bencana (PFB), Selasa (8/10/2024) di Ayani Hotel Banda Aceh.

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan finansial dalam menghadapi bencana.

Kepala Pusat Kebijakan APBN, Wahyu Utomo, menekankan komitmen pemerintah dalam menciptakan mekanisme pendanaan yang lebih fleksibel.

“PFB adalah bagian penting dari Strategi Pembiayaan dan Asuransi Risiko Bencana, yang bertujuan untuk membuat pembiayaan penanggulangan bencana lebih berkelanjutan,” ujarnya.

PFB diharapkan mengatasi masalah keterbatasan pendanaan yang selama ini bergantung pada APBN dan APBD. Dengan lebih dari 170.000 jiwa yang hilang dan kerugian mencapai Rp 51,4 triliun akibat bencana 2004, pemerintah ingin belajar dari pengalaman tersebut, di mana dana cadangan hanya Rp 3,1 triliun.

Agus Wibowo, Direktur Sistem Penanggulangan Bencana, menambahkan bahwa frekuensi bencana di Indonesia terus meningkat. “Dengan PFB, kita dapat mengelola risiko bencana secara lebih komprehensif dan respons pemerintah menjadi lebih cepat,” jelasnya.

Diresmikan melalui Peraturan Presiden Nomor 75 tahun 2021, PFB mengelola dana dari berbagai sumber, termasuk APBN, APBD, hibah, dan donasi. Dana ini akan mendukung pemerintah dan komunitas dalam penanggulangan bencana.

Damayanti Ratunanda, Direktur Penyaluran Dana BPDLH, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat. “PFB sudah operasional dengan dana awal Rp 7,3 triliun pada 2023, dan kami sedang menyusun regulasi untuk pengumpulan dan penyaluran dana yang efektif,” tuturnya.

Dengan rencana jangka panjang untuk mendanai asuransi Barang Milik Negara (BMN) pada 2025, PFB bertujuan memperkuat mitigasi risiko bencana. “Kami memastikan dana tersedia dengan cepat saat bencana terjadi,” tutup Damayanti.

Melalui langkah-langkah inovatif ini, pemerintah mengajak semua pihak berpartisipasi dalam pengelolaan risiko bencana, untuk membangun ketahanan bencana yang lebih baik di Indonesia. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER