Kamis, September 19, 2024
BerandaAcehMitigasi Perubahan Iklim, PT PEMA Optimalkan Potensi Karbon Aceh

Mitigasi Perubahan Iklim, PT PEMA Optimalkan Potensi Karbon Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Aceh memiliki potensi besar dalam perdagangan karbon, terutama terkait mitigasi perubahan iklim.

Direktur Umum dan Keuangan PT. PEMA, Lukman Age, menyampaikan hal itu dalam talkshow bertajuk “Karbon sebagai Potensi Ekonomi Aceh dan Strategi Pengelolaannya,” diselenggarakan oleh Jurnalis Ekonomi Aceh di Kuala Village, Banda Aceh, Kamis (1/8/2024).

Lukman menjelaskan PT. PEMA tengah mengembangkan proyek Arun Carbon Capture and Storage (CCS) yang berpotensi menjadi yang terbesar di Asia. Proyek ini bertujuan untuk menangkap dan menyimpan CO2 dari sumber emisi, mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

“CCS adalah teknologi yang menangkap CO2 dari sumber emisi dan menyimpannya di bawah tanah untuk mencegahnya masuk ke atmosfer,” ujar Lukman.

Selain itu, PT. PEMA juga fokus pada bisnis karbon berbasis hutan dengan melibatkan masyarakat melalui program perhutanan sosial dan hutan desa.

“Aceh memiliki tutupan hutan yang luas, yang tidak hanya potensial untuk CCS tetapi juga untuk bisnis karbon,” kata Lukman.

Inisiatif ini berupaya mendorong pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Lukman menambahkan bahwa PT. PEMA telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Langsa untuk mengelola hutan bakau. Kerja sama ini bertujuan untuk menjadikan karbon sebagai sumber pendapatan masa depan bagi Aceh.

Subkoordinator Inventarisasi dan Perencanaan Hutan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh (DLHK), Dedek Hadi Ismanto, menekankan pentingnya peran hutan Aceh dalam penyimpanan karbon global. Namun, tingginya permintaan terhadap hasil hutan menjadi ancaman bagi kelestarian hutan dan potensi karbonnya.

Perwakilan Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Syiah Kuala (USK), Monaliisa, menjelaskan pentingnya peran penelitian dalam memahami dampak perubahan iklim dan mencari solusi berbasis sains.

“Salah satu fokus riset kami adalah emisi karbon dan dampaknya terhadap produktivitas padi serta potensi pembayaran karbon sebagai solusi,” jelasnya.

Mona menambahkan pelepasan karbon dari hutan ke atmosfer, terutama dari bahan bakar fosil, dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan kesehatan manusia. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER