Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menjelang Idul Adha yang jatuh pada 17 Juni 2024, harga kambing atau domba di tingkat peternak semakin melambung. Mahalnya harga kambing membuat permintaan hewan kurban menurun hingga 15 persen.
Peternak di Limo Farm, Adhal Kesuma,42, mengatakan meski permintaan hewan kurban menurun, harga ternak justru melonjak drastis. Menyikapi hal ini, Adhal mengakui bahwa kondisi pasar saat ini sangat tidak menentu.
“Permintaannya kurang, tapi harga ternak tinggi, ini berlawanan dengan harga pasar,” tuturnya saat ditemui Waspadaaceh.com, Rabu (12/6/2024).
Limo Farm Banda Aceh, peternakan yang telah beroperasi sejak 2018 dan berfokus pada penyediaan hewan aqiqah dan kurban, berada di Jalan Lamgapang SP 7 Ulee Kareng, Banda Aceh.
Adhal juga menyampaikan pada musim kurban tahun lalu, Limo Farm berhasil menjual antara 250 hingga 350 ekor kambing. Namun hingga Rabu, 12 Juni 2024, baru 40 ekor kambing yang terjual.
“Saya juga tidak tahu mengapa permintaan menurun. Mungkin stok juga berkurang. Kenaikan harga ini tidak normal,” jelasnya.
Saat ini, Limo Farm memiliki stok 60 ekor kambing dan domba. Dalam hal perawatan ternak, Limo Farm memiliki dokter khusus yang rutin memeriksa kondisi kesehatan ternak setiap harinya.
“Kami secara rutin memeriksa kesehatan ternak saat memberikan pakan, yaitu empat kali sehari,” kata Adhal.
Selain menyediakan hewan kurban, Limo Farm juga menawarkan layanan penyaluran kurban ke wilayah-wilayah yang minim mendapatkan distribusi hewan kurban, seperti di Aceh Besar, termasuk di Krueng Raya dan Cot Keueng.
Harga kambing yabg dijual berkisar antara Rp1.8 juta hingga Rp7 juta. Adhal mengatakan paket kurban paling laris adalah kambing atau domba betina seharga Rp1,8 juta, dengan estimasi bobot badan 15 kg yang menghasilkan 7-8 kg daging. Harga ini sudah termasuk biaya penyembelihan dan distribusi.
“Dengan layanan ini, kami berharap dapat membantu mereka yang ingin berkurban di wilayah yang membutuhkan,” tutup Adhal. (*)