Minggu, November 24, 2024
spot_img
BerandaAcehJaga Ekosistem Mangrove Aceh, Kini Lebih Canggih dengan Teknologi Digital

Jaga Ekosistem Mangrove Aceh, Kini Lebih Canggih dengan Teknologi Digital

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dalam upaya menjaga lingkungan, terutama melalui konservasi Hutan Mangrove di Provinsi Aceh, saat ini tidak hanya dilakukan secara manual.

Kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan perusahaan telekomunikasi telah memperkenalkan teknologi digital untuk memperkuat konservasi hutan mangrove.

Bertepatan Hari Bumi, pada 22 April 2024, Indosat Ooredoo Hutchison menjadi inisiator dalam program Digitalisasi Konservasi Mangrove, yang berkolaborasi dengan  Global System for Mobile Communication Association (GSMA), Universitas Syiah Kuala, dan Dinas Perikanan Kelautan Aceh telah meluncurkan program Digitalisasi Konservasi Mangrove  bagian dari program Tanam Oksigen yang berlangsung di Gedung FMIPA USK, Senin (22/4/2024).

Indosat telah menyumbangkan 15.000 bibit mangrove, dengan 2.800 di antaranya berasal dari donasi karyawan perusahaan.

Penanaman simbolis bibit mangrove dilakukan di Mangrove Park, Kecamatan Kuta Alam, Lampulo, Banda Aceh. Area pembibitan seluas 8 hektare ini, yang dikelola oleh pemuda Penuli Mangrove Kutaraja (Pemangku), kini menjadi pusat perhatian untuk konservasi dan pendidikan lingkungan.

Director dan Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchiso, M. Danny Buldansyah, mengatakan pentingnya teknologi dalam konservasi. Solusi Internet of Things (IoT) digunakan untuk mempercepat optimalisasi kebutuhan konservasi yang beriringan dengan kebutuhan produksi atau bisnis.

Intervensi teknologi, seperti solusi digitalisasi, melalui pengambilan data secara otomatis menggunakan sensor yang mengirimkan data ke cloud server.

“Harapannya, penggunaan teknologi ini memberikan informasi real-time kepada pengguna sehingga perubahan kadar air dan faktor lainnya dapat terdeteksi,” tuturnya.

Tahun ini, pihaknya fokus pada Silfo Fisheri, yang bertujuan untuk mengembangkan bisnis perikanan sambil menjaga pelestarian lingkungan.

Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Prof. Muchlisin, mengatakan  manfaat mangrove sebagai benteng pertahanan pesisir dari ancaman tsunami silam. Hutan mangrove juga menyediakan habitat bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan, termasuk burung, ikan, kepiting, dan biota lainnya.

Ia berharap para anak muda dapat menjadi agen perubahan dalam konservasi mangrove.

Menurut Prof Muchlis saat ini, penelitian tentang kebermanfaatan mangrove dalam kombinasi dengan usaha budidaya masih terbatas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tanaman di era pesisir kondisinya sudah rusak, disebabkan oleh aktivitas budidaya yang dulu. Kondisi di Aceh memerlukan penelitian lebih lanjut terkait dengan mangrove.

“Ini merupakan tantangan untuk roadmap penelitian mangrove di Aceh, bagaimana pengembangannya, dan bagaimana mengatasi masalah-masalah yang ada,” jelasnya

Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh,  Oni Kandi , mengatakan bahwa isu lingkungan harus menjadi perhatian bersama. Metode silvo fishery  merupakan cara yang dapat memanfaatkan kawasan mangrove tanpa menghilangkan atau mengalihfungsikan hutan mangrove yang telah ada. Di dalam tambak tersebut, terdapat kepiting dan udang yang dapat dimanfaatkan.

Sementara itu, Surya Dharma, Pengurus Pemangku, mengucapkan terima kasih kepada Indosat atas kepercayaannya pada Mangrove Park Lampulo sebagai salah satu pilot proyek.

Pemangku juga  melaksanakan digitalisasi penanaman dengan menggunakan barcode untuk memantau pertumbuhan mangrove secara digital. “Ini sangat penting karena data yang diperoleh akan digunakan untuk mengevaluasi kesehatan pertumbuhan mangrove dan menentukan lokasi lahan yang sesuai,” kata Surya Dharma.

Dengan langkah-langkah ini, Mangrove Park diharapkan dapat berkembang menjadi pusat eduwisata, menggunakan teknologi IOT Sensor dan Geo Mapping, yang akan mendukung upaya konservasi dan pendidikan lingkungan untuk generasi mendatang. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER