Minggu, November 24, 2024
spot_img
BerandaPariwaraKekerasan Jadi Ancaman Serius bagi Tumbuh Kembang Anak

Kekerasan Jadi Ancaman Serius bagi Tumbuh Kembang Anak

Kekerasan, termasuk pelecehan seksual, mengancam kehidupan anak-anak.

Ironisnya, pelaku kekerasan sering kali adalah orang-orang terdekat mereka, seperti orangtua, kerabat, dan pengasuh. Fenomena ini menimbulkan trauma yang dapat mengganggu perkembangan anak dalam jangka panjang.

Di Aceh, data dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPPA) Aceh menunjukkan peningkatan kasus kekerasan terhadap anak setiap tahunnya. Pelaku kekerasan umumnya adalah individu yang dikenal dan dekat dengan korban.

Faktor kemiskinan, kurangnya wawasan, pendidikan yang rendah, dan masalah pribadi lainnya sering kali menjadi penyebab kekerasan ini. Pelaku bisa jadi adalah mereka yang memiliki masa lalu traumatis, berasal dari keluarga yang tidak harmonis, atau memiliki konflik dalam perkawinan.

Menurut Harri Santoso, Dosen Fakultas Psikologi UIN Ar-raniry Banda Aceh, anak yang menjadi korban kekerasan berdampak dalam menghambat tumbuh kembangnya sang anak.

Menurut Harri, anak yang menjadi korban kekerasan fisik maupun psikologis dapat mengalami ketakutan, rasa tidak aman, gelisah, dendam, penurunan semangat belajar, hilangnya konsentrasi, menjadi pendiam, serta melemahnya mental.

“Jika tidak ditangani dengan baik, anak dapat mengalami stres berat dan kehilangan kepercayaan diri, yang berpotensi mempengaruhi proses belajar dan kehidupan sehari-hari mereka,” tutur Harry kepada Waspadaaceh.com, Kamis (18/4/2024).

Dia juga menjelaskan apabila anak-anak yang berani dan menjadi korban kekerasan cenderung menyimpan pengalaman tersebut dalam memori mereka, yang dapat memicu proses peniruan perilaku kekerasan dalam kehidupan mereka.

“Seiring waktu, mereka mungkin mencoba membalas dendam dengan melakukan kekerasan terhadap orang lain yang mereka anggap secara mental dan fisik lebih lemah daripada mereka,” jelasnya.

Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak

Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPPA) Aceh, Meutia Juliana,  menekankan pentingnya peran keluarga dalam melindungi anak dari kekerasan. Ia mengimbau  Ayah juga harus aktif dalam pengasuhan anak.

“Ayah memiliki peran vital dalam mendidik anak-anak untuk menghindari kekerasan,” ujar Meutia.

Komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak adalah kunci dalam mencegah dan mendeteksi kekerasan.

Meutia juga menekankan bahwa ketidakterbukaan anak sering menjadi penghalang dalam mengungkap kasus kekerasan.

Meutia menyerukan agar anak-anak untuk perlu disampaikan untuk berani menolak dan berkata ‘tidak’ ketika menghadapi indikasi pelecehan seksual.

“Komitmen bersama diperlukan untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak. Hanya dengan perlindungan yang kuat, hak-hak mereka sebagai penerus bangsa dapat dijamin,” tuturnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER