Kamis, Desember 26, 2024
spot_img
BerandaAcehBegini Kata Penyandang Disabilitas Tuna Netra di Aceh Saat Nyoblos Pertama Kali

Begini Kata Penyandang Disabilitas Tuna Netra di Aceh Saat Nyoblos Pertama Kali

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemilu 2024 menjadi momen bersejarah bagi Anwar Kasim, 32 atau yang akrab disapa Boy. Ia penyandang disabilitas tuna netra yang nyoblos pertama kali dalam hidupnya pada Pemilu 2024 ini.

Meski memiliki keterbatasan, ia tidak mau melewatkan kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya.

Boy pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) bersama istrinya Nurasiah pada Rabu (14/2/2024). Mereka menuju ke TPS di SD 28 Jalan Teladan, Kampung Keramat, Banda Aceh. Boy mengenakan kemeja biru dan berkacamata hitam. Sehari-hari Boy bekerja sebagai tukang pijat di Banda Aceh.

Di TPS, Boy dan Nurasiah mendapat kesempatan prioritas dari petugas. Mereka tidak perlu mengantri dan langsung masuk ke TPS 4. Di sana, mereka disambut oleh seorang pendamping yang siap membantu mereka.

Pendamping tersebut membantu menjelaskan kertas surat suara dan mengarahkan tangan Boy dan Nurasiah untuk mencoblos. Ia juga membacakan nama-nama dan nomor urut dari para calon yang ada di surat suara. Boy dan Nurasiah menghabiskan waktu hampir 30 menit di bilik suara.

Boy mengaku ada kendala saat mencoblos. Ia merasa kertas surat suara tidak ada alat bantu berupa tulisan braille. “Ya saya merasa kendala karena kertas tidak ada tulisan braille. Tapi gak apa yang penting acara kali ini sukses, bisa terlaksana dengan baik,” ucapnya.

Boy mengatakan bahwa ia nyoblos pertama kali dalam hidupnya. Sebelumnya, ia selalu golput karena merasa tidak ada calon yang mewakili kepentingan kelompoknya. Namun, kali ini ia memutuskan untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024. Ia ingin ada perubahan untuknya dan penyandang disabilitas lainnya yang selama ini terpinggirkan.

“Alasan saya ke TPS karena biasanya saya golput, hari ini ya gak golput. Alasan saya Aceh ini harus ada perubahan. Selama ini begini-begini saja, tidak ada perubahan,” ujar Boy.

Boy juga mengatakan bahwa ia belum mendapat sosialisasi terkait bagaimana mencoblos bagi penyandang disabilitas. Ia berharap ada simulasi terkhusus bagi kelompok disabilitas.

Ia menginginkan adanya kebijakan yang lebih memperhatikan hak-hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas. Ia juga ingin mendapat fasilitas yang memadai, seperti alat bantu, pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan.

“Saya harap yang menang bisa membawa perubahan untuk Aceh, khususnya untuk penyandang disabilitas. Kami juga ingin hidup lebih baik dan sejahtera. Kami juga ingin mendapat fasilitas yang memadai, seperti alat bantu, pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan,” ucapnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER