Aceh Besar (Waspada Aceh) – PT Solusi Bangun Andalas (SBA) kembali meraih peringkat Hijau atas konsistensi pengelolaan lingkungan dan sosial secara berkelanjutan pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, yang berlangsung di Hotel Bidakara Jakarta, 20 Desember 2023.
Grup PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), SBA secara konsisten menjalankan operasional sesuai misi Perusahaan yaitu dengan fokus untuk menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
“Alhamdulillah, tahun ini SBA kembali meraih Proper Hijau. Ini merupakan PROPER Hijau ketiga yang telah kami raih sejak tahun 2021, 2022 dan 2023.
Capaian ini merupakan bukti nyata dan pengakuan atas upaya pengelolaan lingkungan dan sosial yang terus kami lakukan secara berkelanjutan demi mewujudkan #MasaDepanYangKitaMau,” ujar Mochamad Anwar Bakti, General Manager SBA, Jumat (29/12/2023).
Anwar Bakti menambahkan, bahwa capaian Proper Hijau ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh karyawan, serta dukungan dan keterlibatan para pemangku kepentingan.
Proper Hijau menunjukkan bahwa upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan perusahaan, telah melampaui persyaratan (beyond compliance) yang mencakup penerapan sistem manajemen lingkungan, upaya efisiensi energi dan upaya penurunan emisi.
Selain itu pemanfaatan sumber daya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery), limbah B3 dan non B3, konservasi air, penurunan beban pencemaran air limbah, perlindungan keanekaragaman hayati dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR) yang baik.
Hingga Desember 2023, SBA telah menghijaukan area tambang clay (tanah liat) seluas 14,96 hektar, dan 16,1 hektar untuk area tambang batu gamping.
Perusahaan juga melakukan berbagai program efisiensi dalam pengelolaan lingkungan di antaranya adalah menurunkan beban pencemaran air sebesar 17.406,8 m3 melalui modifikasi underground water pipe line ke permukaan, efisiensi energi melalui pada proses penggilingan bahan baku yang dapat menurunkan pemakaian energi sebesar 1.729,16 GJ, serta penurunan emisi karbon sebesar 39.356,13 ton CO2 Eq.
Sedangkan pada aspek sosial, SBA menjalankan program budidaya garam siraduk yang dikelola oleh Dayah atau pesantren Madinnaddiniyah Sa’adatul Munawwarah (Dayah Masamu) yang berada di Desa Layeun Kecamatan Leupung sebagai penerima manfaat.
“Program ini telah mampu memberikan manfaat diantaranya meningkatkan kapasitas kelembagaan dan individu, peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana produksi, penghematan biaya produksi, peningkatkan pendapatan, hingga meningkatkan kohesi sosial,” kata Anwar.
Selain itu, keberadaan tempat produksi garam di Desa Layeun juga menarik minat pelajar mulai dari siswa PAUD hingga siswa SMK serta menginspirasi komunitas lain untuk mempelajari budidaya garam, diantaranya Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Aceh dan Baitul Mal Aceh yang pada tahun 2023 secara bersama-sama melakukan studi banding dan benchmarking ke Budidaya Garam Siraduk.
Hal ini membuktikan, keberadaan kelompok Program Budidaya Garam Masamu telah menjadi pusat rujukan (center of excellent) sebagai sumber pengetahuan dan sumber pembelajaran bagi kelompok lain.
KLHK menginisiasi Proper sejak tahun 1995 untuk mendorong pelaku industri meningkatkan pengelolaan lingkungan dalam operasionalnya.
Berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan, Proper menetapkan peringkat secara berjenjang yaitu Emas, Hijau dan Biru untuk kinerja pengelolaan lingkungan yang baik, serta Merah dan Hitam untuk kinerja pengelolaan lingkungan yang dinilai buruk. (*)