Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaPelayanan IGD di RSUDZA Aceh Jadi Sorotan, Anggota DPRA Minta Skema Khusus...

Pelayanan IGD di RSUDZA Aceh Jadi Sorotan, Anggota DPRA Minta Skema Khusus untuk Atasi Overload

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh diminta terus meningkatkan pelayanan terutama dalam mencari solusi masalah overload ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) M Rizal Fahlevi Kirani menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi IGD yang sering mengalami kelebihan kapasitas. Ia mengemukakan perlunya skema khusus untuk mengatasi masalah overload tersebut.

Dalam upaya untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal, Ketua Komisi V DPRA ini mengusulkan adanya layanan IGD selama 24 jam dengan ruang transit untuk menampung pasien.

“Misalnya pelayanan IGD 1 x 24 jam, walaupun tidak memiliki ruangan, tetapi adanya ruang transit yang bisa menampung pasien,” tuturnya saat ditemui Waspadaaceh.com, Senin (7/8/2023).

Mengingat RSUDZA saat ini berfungsi sebagai rumah sakit regional yang menerima pasien rujukan dari berbagai RSUD di Kabupaten/Kota di Aceh.

Di samping itu, ia juga mengatakab tentang besarnya anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUDZA, yang mencapai Rp700 miliar, dan mendorong agar dana tersebut digunakan dengan efektif. Dia memastikan DPRA khususnya komisi V akan terus mengawal.

“Setelah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) sering kali kami menemukan AC yang mati. Hal ini harus segera diperbaiki agar pasien merasa nyaman,”tambahnya.

Selain itu, pentingnya pendekatan pelayanan yang humanis bagi para pasien. DPRA juga terus mendorong pemerintah Aceh untuk mencari solusi atas masalah ini.

Ia berharap agar pemerintah dapat melakukan evaluasi terhadap manajemen rumah sakit dan mencari skema alternatif.

“Jika sebenarnya manjemen tidak mampu mengatasi masalah ini, maka bisa diganti dengan manajemen yamg baru,” jelasnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER