Banda Aceh (Waspada Aceh) – Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh akan mengumumkan 10 bakal calon (balon) Gubernur Aceh pada saat melaksanakan syukuran akbar di Makam Malikussaleh Geudong Aceh Utara, yang direncanakan 22 Februari 2023.
Ketua Umum Partal Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Tu Bulqaini Tanjungan, saat konferensi pers di Banda Aceh, Kamis (16/2/2023), menyebutkan syukuran akbar ini diselenggarakan atas penetapan PAS Aceh sebagai peserta Pemilu 2024 dengan nomor urut 22.
Dalam syukuran nantinya, kata Bulqaini, akan dihadiri lebih kurang 10 ribu kader PAS Aceh dari sejumlah daerah khususnya para kader dari wilayah-wilayah yang berdekatan dengan Aceh Utara, lokasi di mana syukuran akbar diselenggarakan. Syukuran Akbar PAS Aceh diselenggarakan di Komplek Makam Malikussaleh, karena sejarah bahwa di masanya Islam mulai berkembang, berjaya dan menyinari dunia di kawasan Asia Tenggara.
Selain para kader, syukuran akbar PAS Aceh juga dihadiri oleh para ulama Aceh seperti Abu Kuta Krueng, Abu Mudi, Abah Asnawi Lamno, Ayah Cot Trueng, Abuya Mawardy Waly, Tu Sop Jeunieb dan para ulama lainnya. Selain itu, PAS Aceh dalam deklarasi ini juga mengundang kehadiran para pejabat pemerintahan dan para pimpinan partai politik.
Nantinya PAS Aceh dalam momentum tersebut juga akan mengumumkan 10 orang bakal calon Gubernur Aceh yang akan dinominasikan oleh PAS Aceh. Alasan pemilihan 10 orang tersebut karena jumlah penduduk Aceh kurang lebih lima juta penduduk, tentunya memiliki calon-calon pemimpin terbaik.
“Oleh sebab itu, PAS Aceh akan mengumumkan 10 yang terbaik di antaranya dan nantinya akan difinalkan satu nama oleh ulama-ulama yang ada di Aceh,” tuturnya. Namun sampai saat ini belum ada bocoran tentang nama-nama calon gubernur dimaksud.
Lebih lanjut Bulqaini menyampaikan bahwa PAS Aceh adalah partai lokal yang serius memperjuangkan terwujudnya peradaban Islam di Aceh dalam negara demokrasi. PAS Aceh berkomitmen sepenuhnya untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar dalam politik.
“Itu adalah visi utama kita masuk dalam arena politik ini. Karena kita ingin menjadkan politik sebagai sarana mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat,” sebutnya.
Dia menegaskan, lahirnya PAS ini bukan atas kekecewaan terhadap parlok di Aceh, tapi ingin membantu partai-partai lokal yang ada, supaya kursi DPRA dan RPRA terisi dengan maksimal. (*)