Minggu, November 24, 2024
spot_img
BerandaAcehEkonomi Daerah Tumbuh, Jumlah Pelaku UMKM di Banda Aceh Meningkat 100%

Ekonomi Daerah Tumbuh, Jumlah Pelaku UMKM di Banda Aceh Meningkat 100%

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pelaku UMKM di Banda Aceh tahun 2022 meningkat hingga 100 persen dari tahun sebelumnya. Lonjakan kenaikan pelaku usaha ini jadi indikator tumbuhnya perekonomian daerah karena supply and demand atau kebutuhan dan permintaan yang tinggi.

Hal itu berdasarkan Pendataan Lengkap Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PL-KUMKM) Kemenkopukm RI yang dilakukan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh hingga 5 Desember 2022. Jumlahnya mencapai 35.264 pelaku usaha di Kota Banda Aceh jika dibandingkan tahun 2021 lalu hanya 16.300 pelaku usaha.

“Terjadi lonjaka signifikan sekali 100%, menjadi 35.264 pelaku UMKM. Di Provinsi Aceh ada 7 daerah yang termasuk PL-KUMKM salah satunya Kota Banda Aceh termasuk di antaranya,” kata Kadiskopukmdag Banda Aceh, M. Nurdin, Selasa (6/12/2022).

Nurdin menguraikan data UMKM di Kota Banda Aceh sejak tahun 2017 sebanyak 8.900 pelaku usaha, tahun 2018 (9.591), 2019 (10.944), 2020 (12.012) dan tahun 2021 (16.300). Pelaku UMKM terus tumbuh di Kota Banda Aceh seiring perkembangan dan pesatnya prekonomian daerah.

“Ini menunjukan prekonomian daerah kita juga meningkat. Karena adanya supply and demand yang tinggi, jadi pelaku UMKM kita terus tumbuh pesat. Ini membuktikan bahwa geliat prekonomian daerah kita tumbuh,” jelas Nurdin.

Nurdin menjelaskan, tumbuhnya pelaku UMKM membuktikan bahwa geliat ekonomi daerah saat ini semakin membaik. Apalagi, adanya daya beli masyarakat yang meningkat mendorong tumbuhnya UMKM.

“UMKM tumbuh, maka dampak langsungnya adalah ekonomi daerah juga meningkat. Karena sebagian besar perputaran perekonomian kita berasal dari pelaku UMKM. Ini yang membuat perekonomian daerah,” ungkapnya.

Nurdin menjelaskan untuk kategori usaha mikro yang dinilai adalah memiliki omset Rp300 juta per tahun, asetnya maksimal Rp50 juta. Untuk pelaku usaha kecil antara lain nilai aset Rp50 juta-Rp500 juta. Omsetnya, Rp300 juta sampai Rp2,5 miliar.

“Saat ini, dominan pelaku usaha mikro, meski banyak yang merupakan pelaku usaha kecil dan menengah. Awalnya, Pemko Banda Aceh ditarget sebanyak 21.000 pelaku usaha. Namun berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh petugas enumerator PL-KUMKM data pelaku usaha di Kota Banda Aceh meningkat tajam hingga mencapai 35.364 pelaku usaha,” tegasnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER