Sabtu, Desember 21, 2024
spot_img
BerandaHarga Buah Merosot, Sejumlah Ram Sawit di Aceh Selatan Terancam Tutup

Harga Buah Merosot, Sejumlah Ram Sawit di Aceh Selatan Terancam Tutup

Tapaktuan (Waspada Aceh) – Sejumlah lokasi timbangan ram sawit atau tempat pembelian TBS di Kabupaten Aceh Selatan terancam tutup, menyusul menumpuknya pasokan Tanda Buah Segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Sebulussalam. 

Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia, (Apsakindo) Aceh Selatan, Tgk Jasadin, kepada Waspadaaceh.com, Senin (16/5/2022) di Tapaktuan.

Dia mengatakan, menumpuknya TBS kelapa sawit tersebut akibat kebijakan pelarangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang diberlakukan sejak 28 April 2022 oleh pemerintah pusat sehingga memicu merosotnya harga sawit di pasaran petani.

PKS di Sebulussalam diperkirakan lima hari kedepan tutup karena tangki penampung CPO di pelabuhan dan tangki di PKS sudah penuh.

“Dengan ditutupnya PKS, otomatis ram sawit yang ada di Aceh Selatan ikut tutup dengan waktu 2 hingga 5 hari ke depan,” jelasnya.

Selain itu, akibat larangan ekspor CPO, harga TBS sawit semangkin anjlok sejak 1 bulan terakhir. Hari ini harga TBS sawit tingkat penampung turun menjadi Rp1.300/Kg hingga Rp1.400/Kg.

“Sebelumnya harga TBS kelapa sawit di tingkat penampung tersebut mencapai Rp2.800/Kg hingga Rp3.000/Kg. Sedangkan di pabrik Rp3.200 hingga Rp3.400/Kg,” katanya.

Kendati harga TBS kelapa sawit turun
demikian, namun petani di Aceh Selatan terpaksa harus memanen sawit mareka, karena menjadi sumber ekonominya.  

Dia meminta Presiden Jokowi untuk mencabut larangan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang sudah diberlakukan sejak 28 April 2022 lalu.

“Kami berharap Presiden Jokowi untuk mencabut larangan ekspor minyak sawit. Karena dengan diberlakukan larangan ekspor itu ekonomi petani semangkin terpuruk dan petani menjerit,” harapnya. (Faisal)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER