Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Ali Basrah, mengatakan, pariwisata yang ada di Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Tenggara, hingga kini masih belum berkembang secara baik.
Ali Basrah menyampaikan hal itu ketika dimintai tanggapannya oleh Waspadaaceh.com, Senin (3/5/2021), terkait pariwisata di Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Tenggara. Kata dia, pariwisata di dua kabupaten yang memiliki kekayaan alam itu, bagai “Hidup Segan Mati Tak Mau.”
Menurut mantan Wakil Bupati Aceh Tenggara ini, pemerintah pusat maupun daerah masih setengah hati dalam membangun pariwisata di kabupaten tersebut. Padahal keberadaan potensi alam di kabupaten yang sebagian besar luas wilayahnya itu masuk dalam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), sudah cukup dikenal di dunia internasional.
Ali Basrah mengatakan, kurangnya perhatian pemerintah dapat dibuktikan dengan alat ukur berapa besar anggaran pemerintah Aceh untuk menangani pariwisata yang ada di Aceh Tenggara dan Gayo Lues.
“Pariwisata di Aceh Tenggara dan Gayo seperti tidak terpelihara, karen rendahnya anggaran,” tegas Ali Basrah yang juga menjabat Sekretaris DPD I Golkar Aceh ini.
Dia menuturkan, faktor kedua penyebab tidak majunya pariwisata di dua kabupaten tersebut karena pemerintah provinsi maupun kabupaten tidak maksimal melakukan kerjasama dengan pegiat-pegiat pariwisata yang bisa mendatangkan turis ke Gayo Alas.
“Banyak para pelancong dari luar Aceh yang tau Taman Nasional Gunung Leuser, hanya saja akses ke sana belum memadai,” ucapnya
Jadi untuk memperbaiki hal tersebut menurutnya harus memperbaiki sarana dan prasarana, seperti infrastruktur sebagai faktor utama dan pendukung.
Selain itu budaya masyarakat harus dididik agar masyarakat setempat welcome terhadap para pendatang, khususnya para wisatawan. Hal itu nantinya akan mempu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, dan pada akhirnya akan mendongkrak perekonomian daerah setempat.
Karena menurutnya, dari logika pariwisata, seorang turis atau pendatang, bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi 6 orang. (Kia Rukiah)