Muban Energy UEA, membutuhkan 30 Ha hamparan lahan untuk pengelolaan bangunan resort, ditambah dengan hamparan pantai sepanjang 800 meter untuk pengembangan pariwisata di Pulau Banyak.
—————-
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, beserta rombongan, di antaranya Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, bertemu dengan Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Mohamed Al Mazrouei, di Abu Dhabi, Senin (5/4/2021).
Tim delegasi Aceh selanjutnya melakukan kunjungan ke salah satu kawasan wisata mewah milik Murban Energy di salah satu pulau di Abu Dhabi. Keberadaan kawasan wisata ini sudah cukup dikenal luas oleh para wisatawan mancanegara.
Kunjungan ke pulau wisata yang berjarak sekitar 40 menit dari Abu Dhabi menggunakan kapal cepat (speedboat) bertujuan untuk melihat langsung keberhasilan pihak Murban Energy dalam mengelola dan memasarkan sebuah pulau sebagai kawasan wisata marina berbasis vila yang berhasil mendatangkan wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara.
“Kunjungan singkat kami ke Abu Dhabi dalam rangka bertemu dan dialog langsung dengan Dubes RI, Husain Bagis, Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail Mohamed Al Mazrouei dan Pemilik Murban Energy, Mohamed Thani Al-Rumaithi yang juga merupakan Ketua KADIN Abu Dhabi untuk menindaklanjuti kerjasama investasi. Khususnya untuk pengembangan kawasan wisata mewah di Pulau Banyak, Aceh Singkil, dengan besaran investasi direncanakan mencapai 300-500 juta USD,“ kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Kawasan wisata Pulau Zaya Nurai yang terletak persis di Teluk Arab merupakan kawasan wisata ekslusif yang menawarkan berbagai pelayanan kamar hotel berbitang dengan segala fasilitas. Kamar hotel ini menghadap ke bibir pantai dengan nuansa tropical berlatar belakang pemandangan alam laut dan penghijauan asri dengan lautannya yang teduh dan hamparan pasir putih.
“Alam Pulau Banyak, Aceh Singkil dan sekitarnya tidak kalah dibandingkan dengan kawasan wisata Pulau Zaya Nurai. Apapun yang dimiliki oleh Pulau Zaya Nurai juga dimiliki oleh Pulau Banyak. Seperti pemandangan alam laut yang eksotis, hamparan pasit putih, lautannya yang teduh, pepohonan yang hijau, keramahan masyarakat Aceh dan kekayaan budaya yang akan menjadi daya tarik wisata lainnya sebagai value added dalam pengembangan kawasan wisata Pulau Banyak di masa akan datang melalui kerjasama investasi oleh Murban Energy,” jelas Nova.
Nova juga optimis, Pulau Banyak dan sekitarnya akan menawarkan lebih banyak pesona bagi wisatawan.
Sebelumnya untuk mendorong percepatan rencana investasi tersebut, Pemerintah Aceh melalui KBRI telah mengundang Murban untuk berkunjung ke Aceh, bersamaan dengan penyelenggaraan kegiatan “Indonesia-Emirates Amazing Week (IEAW) 2021” yang dilangsungkan pada 1-7 Maret 2021 lalu.
Kunjungan direktur eksekutif, Amine Abide, ke Aceh Singkil tanggal 3 Maret 2021 merupakan kunjungan keduanya. Di Pulau Banyak Aceh Singkil, Amine meninjau langsung pulau-pulau yang dapat dipertimbangkan sebagai lokasi pengembangan kawasan wisata mewah, antara lain Pulau Ujung Batu, Pulau Sikandang, Pulau Balong, Pulau Asok, Pulau Ragaraga, Pulau Orongan, Pulau Matahari, Pulau Tambarat dan Pulau Bangkaru.
Sebagai bentuk komitmennya, Murban Energy kemudian menandatangani kerja sama pengembangan pariwisata Pulau Banyak dengan Pemerintah Aceh pada saat pelaksanaan Business Forum Indonesia-Emirates Amazing Week (IEAW) 2021, pada Jumat, 5 Maret 2021.
Diharapkan kerjasama ini akan terwujud dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Aceh Singkil khususnya dan Aceh serta Indonesia umumnya.
Dalam kunjungan tim delegasi Aceh ini juga turut serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Aceh, Marthunis, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, Wakil Ketua DPR Aceh, Hendra Budian, Staf Khusus Gubernur Aceh, Iskandar, Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid dan Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani.
Pengusaha UEA Butuh 30 Ha Lahan
Rencana investasi perusahaan dari Uni Emirat Arab (UEA) di Pulau Banyak, Aceh Singkil, telah diawali dengan penandatanganan bersama Letter Of Intent (LOI) dengan Pemerintah Aceh pada 5 Maret 2021 di Jakarta.
Penandatanganan LOI itu merupakan langkah awal kerjasama UEA di bidang pariwisata, menyusul penandatanganan bersama Memorandum Of Agreement (MOA).
Letter Of Intent yang ditandatangani bersama merupakan surat pernyataan berminat untuk melakukan kerjasama. Namun LOI belum pada tahap untuk merealisasi kerjasama tersebut, kata Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, didampingi juru bicara Fauzan Hidayat kepada Waspada di kantor bupati di Singkil, Senin (15/3/2021).
Sebelum penandatanganan MOA harus dipenuhi dahulu administrasi maupun infrastruktur pendukung. Seperti telekomunikasi, standar bandara maupun pelabuhan dan lainnya, yang menjadi kewenangan provinsi dan pusat. Setelah itu baru direalisasikan kesepakatan.
Menurut bupati, rencana kerjasama investasi ini bisa juga batal. Jika sarana maupun prasarana pendukung seperti administrasi maupun amdal tidak terpenuhi. Sebab standar lingkungan untuk syarat kerjasama dengan UEA ini sangat tinggi.
“Teknisnya itu gimana, dan syaratnya mereka mau gimana itu ada standarnya,” ucap Dulmusrid.
Untuk proses tindak lanjut kerjasama, saat ini pemerintah akan menyelesaikan persoalan akuisisi lahan yang akan dimanfaatkan sebagai lokasi rencana investasi tersebut.
“Jadi yang penting lahan di sana harus clear and clean,” tandas Dulmusrid.
Sebab sebagian besar lahan di Pulau Banyak masuk TWA dan secara hukum milik negara, jadi persoalan tersebut yang harus diperjelas lebih dahulu. Selanjutnya akan disampaikan ke Kementerian Lingkungan Hidup.
“Ini yang sedang dibahas, bagaimana penyelesaian, dan ganti rugi lahan masyarakat. Namun Pemda berkomitmen tidak akan ada masyarakat yang dirugikan,” ujarnya.
Sementara itu pulau-pulau yang telah dikunjungi Direktur Eksekutif Murban Energy, Amine Abid, tahap pertama meliputi Pulau Ujung Lolok, Sarang Gantung, dan Pulau Pinang.
Kemudian kunjungan tahap kedua, Pulau Ujung Batu, Pulau Balai, Pulau Matahari, Pulau Orongan, Tambarat dan Pulau Asok dan Sikandang.
Pulau mana yang akan dipilih, yang jelas bila pengusaha dari UEA itu setuju untuk berinvestasi, maka kawasan Pulau Banyak di Provinsi Aceh ini bakal menjadi kawasan wisata mewah bertaraf internasional. Semoga. (**)