Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sejumlah Warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur keracunan akibat terhirup gas milik PT. Medco E&P Malaka dari aktivitas flaring gas sumur Alue Siwah (AS) 11 pada Jumat (9/4 2021).
Deputi Operasi Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Edy Kurniawan di Banda Aceh, Sabtu (10/4/2021) mengatakan bahwa terdapat 11 korban yang terdampak gas beracun tersebut.
“Saat ini kondisi mereka sudah stabil, Ada 10 orang dirawat di rumah sakit Zubir Mahmud, 1 orang di rumah sakit Zainal Abidin. Dan saat ini tim dari PT. Medco E&P Malaka tetap memberi pemdapingan secara psikologi dan secara logistik di rumah sakit,” tutur Edi Kurniawan.
Kata Edi bahwa pihak BPMA tetap berkoordinasi dengan PT Medco E&P Malaka guna memastikan proses penanganan peristiwa warga yang terdampak bisa berjalan sesuai prosedur dan memastikan kesehatan maupun logistik masyarakat secara maksimal yang dilakukan PT Medco E&P malaka.
“Sebenarnya kasus tersebut dari pengerjaan acid frakturin dari sumur AS 11. Dilanjutkan dengan flaring karena jel Acid dalam sumur ini masih perlu dikeluarkan agar tidak merusak formasi, Medco perlu melakukan kegiatan ini untuk meningkatkan produksi di sumur AS 11 tersebut,” ungkapnya
Kemudian, lanjut Edy, bahwa sudah menerima laporan dari Operation Manager Medco, terkait isu keluhan dari masyarakat bahwa sejak jam 9 kemarin sumurnya sudah langsung di tutup.
“Sumur sudah ditutup dan kita melakukan pemantauan secara terus menerus. Sudah pengukuran H2S di lokasi pascapenutupan. Sebenarnya sejak 25 maret sebenarnya tidak ada operasi di Medco, karena sedang melakukan perawatan tahunan,” ucap Deputi Operasi BPMA Edy Kurniawan. (Cut Nauval)