SIGLI (Waspadaaceh) – Bupati Pidie Roni Ahmad, SE mengakui bakal terjadi mutasi dan rotasi dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Pidie.
Saat dihubungi Waspada melalui jaringan telphone selular, Minggu (24/1), bupati Roni Ahmad, SE membenarkan hal tersebut.
Namun Abusyik enggan menyebutkan pejabat dinas apa saja yang akan dimutasi, serta instansi apa saja yang saat ini masih dievaluasi kinerjanya.
Abusyik, sapaan akrab Roni Ahmad tidak membantah bahwa isu mutasi dan rotasi dijajaran pemerintahan yang dipimpinnya tersebut akibat digembar-gemborkan oleh oknum-oknum Aparatur Sipil Negera (ASN) yang ada dijajaran pemerintahannya itu sendiri.
Sejatinya, kata Abusyik dirinya tidak berencana melakukan mutasi sebagaimana diharapkan oleh beberapa oknum ASN yang menginginkan jabatan atau kenaikan pangkat.
Akibatnya, kata Roni Ahmad, SE para oknum ASN tersebut sesama mereka itu sendiri terjadi saling berembuk. Suasana ini kata dia tidak baik dalam pembinaan birokrasi. “Jadi seolah-olah mutasi sudah dekat, padahal semua itu adalah keinginan mereka supaya mendapat jabatan atau mereka bisa naik pangkat” ungkap bupati Pidie Roni Ahmad, SE.
Pada sisi lain, lanjut dia ketika pihaknya melakukan proses atau analisa terhadap kinerja oknum-oknum ASN yang selama ini berharap memperoleh jabatan. Ternyata kata Abusyik, tidak ada satu kinerja pun dari mereka yang mampu berbuat atau bekerja sesuai dengan keahliannya sebagaimana diharapkan.
“Ini masalahnya. Tidak ada kemampuan, misalnya tidak ada bukti nyata yang harus di tunjukkan pada masyarakat atau kepada pemerintah. Itu tidak ada, yang ada mereka hanya memperkeruh suasana” ujar Roni Ahmad, SE.
Demikian juga media yang salah satu fungsinya sebagai kontrol sosial. Menurut Abusyik, dalam menyampaikan informasi terkait isu mutasi kemasyarakat tidak melakukan konfirmasi dengan pejabat terkait.
“ Kalau begini ceritanya habis tahun berganti tahun, boleh jadi tidak ada yang mampu dilakukan suatu perubahan sebagaimana harapan masyarakat” katanya.
Menurut bupati Pidie, Roni Ahmad, SE sejatinya mutasi jabatan tetap akan dilakukan pihaknya pada sampai waktunya. “Misalnya kita lakukan penyaringan terhadap calon-calon Kepala dinas tertentu, mana yang tidak mampu bekerja dan mana yang mau bekerja, itu tetap kita lakukan seleksi” kata Abusyik.
Lanjut Abusyik, pada hakikatnya para ASN yang berharap mendapat jabatan disuatu dinas, itu mereka tidak berpikir apakah layak atau tidak layak mampu atau tidak menahkodai jabatan pada dinas tertentu tersebut.
Bagi mereka kata Abusyik itu bukan suatu persoalan karena yang penting bagi mereka jabatan dan pangkatnya bisa naik. “ Mutasi yang kami lakukan terhadap orang-orang yang bisa bekerja dengan kami, dan terpenting calon pejabat itu mampu bekerja” katanya.
Begitupun kata Abusyik, mutasi jabatan itu bukan suatu keharusan yang harus dilakukan setiap tahun. Kendati begitu, Abusyik menegaskan ada beberapa SKPK dilingkungan Pemkab Pidie yang saat ini sedang dilakukan evaluasi.
“ Hasil evaluasi kinerja pejabat baru dilakukan mutasi dengan harapan ada perubahan nyata dan bukan hasilnya kosong” tandasnya. (M.Riza)