Tapaktuan (Waspada Aceh) – Wajah bahagia terpancar dari pasangan suami dan istri (Pasutri), Taisir, 45, dan Hazratur Nur, 40, warga Aceh Selatan, setelah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tapaktuan, “membedah” rumah miliknya.
Sebelum dibedah, rumah pasutri yang terletak di Gampong Simpang Empat, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan, itu beratap rumbia yang sudah bocor dan sangat tidak layak dihuni. Ketika tiba musim hujan mereka menadah air di ember yang jatuh dari atap yang bocor.
Rumah pasangan suami istri yang mempunyai anak 12 orang itu, berusia 3 tahun hingga 18 tahun tersebut, sudah lama tidak direhab karena masalah ekonomi (kurang mampu). Suami dari Hazratur Nur, berkerja sebagai buruh kasar untuk menafkahi anak-anaknya selama ini.

“Kami bersyukur dan bahagia dengan bantuan suadara-saudara rumah kami telah direhab. Sehingga untuk saat ini lebih nyaman kami tempati sekeluarga. Kami ucapkan terimakasih,” katanya kepada Waspadaaceh.com, Minggu (19/4/2020) di Kota Fajar, Kecamatan Kluet Utara.
Sementara Ketua HMI Tapaktuan, Ihsan, mengatakan, pihaknya tergerak membantu membedah rumah pasutri karena prihatin melihat kondisi rumah yang ditempati jauh dari kata layak dengan atap rumbia bocor dan sebagian dinding konstruksi kayu sudah lapuk.
“Kita merehab rumahnya selama dua hari. Atap rumbia sudah kita ganti begitu juga dengan bagian kayu yang sudah lapuk. Pasutri dan anak-anaknya sudah nyaman tinggal di rumah itu,” ucapnya.
HMI dalam membedah rumah pasutri turut dibantu pihak Pemerintah Aceh Selatan, Wakil II Ketua DPRK, Camat Kluet Utara, Fachrul Razi dan teman-teman dari Sekolah Pimpinan Muda Aceh (SPMA).
“Kita ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi dan bergotong royong bedah rumah warga kita yang kurang mampu ini. Kami harap hal seperti ini terus berlanjut untuk masyarakat yang kurang mampu,” harapnya.(Faisal)