Nagan Raya (Waspada Aceh) – Terkait masuknya tujuh WNA asing asal China sebagai TKA (tenaga kerja asing) yang baru tiba di Desa Langkat Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, yang diduga akan bekerja di PLTU 3-4, Wakil Ketua II DPRK Nagan Raya, Puji Hartini, kembali angkat bicara, Rabu (1/4/2020).
Puji menegaskan, jika dibiarkan adanya TKA masuk ke Nagan Raya, apalagi secara diam-diam atau ilegal, sudah saatnyan pemerintah memanggil pihak PLTU dan meminta data yang akurat terkait TKA tersebut. Jumlah, kondisi kesehatan serta dokumennya harus diperiksa, jangan dianggap remeh dan dibiarkan.
Warga asing, termasuk dari China, seharusnya tidak boleh masuk sementara waktu ke Nagan Raya untuk menghindari semakin meluasnya penyebaran virus Corona atau COVID-19. Pemerintah, kata dia, harus menindak tegas, mengawasi dan memantau setiap WNA ke Nagan Raya.
Dengan adanya peristiwa kemarin malam, adanya pengusiran WNA asal China tersebut, menurut Puji sesuatu yang wajar, karena masyarakat merasa khawatir dan merasa kurang aman.
“Untuk apa dilakukan lockdown kalau dari bandara dan pelabuhan, WNA terus berdatangan ke Aceh khususnya di Nagan Raya. Itu tidak boleh dibiarkan,” tegas Puji.
Sementara itu Kadis Tenaga Kerja dan Trangmigrasi Nagan Raya T.Rahamatullah berharap kepada seluruh perusahaan yang memperkerjakan TKA agar untuk sementara waktu tidak menambah TKA di perusahaannya. Kedatangan TKA yang baru, kata Rahmatullah, membuat masyarakat resah. Apalagi sudah ada imbauan dari Gubernur Aceh nomor: 440/5162 Taggal 19 maret 2020 poin (g) yang telah melarang masuknya WNA ke Aceh.
Memang WNA yang masuk melalui Bandar SIM Aceh Besar selanjutnya dijemput mobil sebagaimana viral di media sosial, sudah dipantau masyarakat perjalanan mereka. Pada saat kejadian kemarin, kata Rahmatullah, TKA tersebut langsung digrebek warga di tempat tinggalnya di Desa Langkat Kecamatan Kuala Pesisir. Para TKA ini datang dari Beijing, China.
Informasi terakhir yang diterima, WNA yang baru masuk ke Nagan Raya tersebut akhirnya diterbangkan kembali ke Jakarta melalui Bandara SIM Banda Aceh didampingi aparat dari Trangmirasi dan PLTU 3-4 Nagan Raya. (Cb07)