Aceh Utara (Waspada Aceh) – Sekitar 978 hektare lahan sawah milik petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, mengalami kekeringan setelah lebih dari dua bulan tidak turun hujan di daerah itu. Akibat keringnya sawah, diperkirakan para petani terancam gagal panen.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi, kepada sejumlah wartawan, Senin (22/3/2021), mengatakan, kondisi kekeringan ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Dari 27 kecamatan di Aceh Utara, ada 11 kecamatan area persawahannya yang mengalami kekeringan .
“Kecamatan yang mengalami kekeringan, yaitu Kecamatan Lhoksukon, Geureudong Pase, Meurah Mulia, Dewantara, Baktiya Barat, Samudera, Sawang, Baktiya, Kuta Makmur, Nisam dan Lapang,” rincinya.
Disebutkan, dari jumlah luas lahan mengalami kekeringan ada beberapa kategori, di antaranya kekeringan ringan, sedang, berat dan puso. Sementara total keseluruhan kekeringan mencapai 978 hektare atau sekitar 2,54 persen dari total luas sawah yang ada di Aceh Utara.
“Untuk kondisi kekeringan kategori ringan itu mencapai 432 ha, sedang 373 ha, dan berat ada 172 ha, sedang puso atau gagal panen belum kita temukan,” jelasnya.
Menurut Erwandi, terkait kekeringan ini yang menimpa wilayah Aceh Utara pihaknya telah berusaha untuk mengatasi jangka pendek. Di antaranya program pembangunan sumur bor untuk petani khususnya di beberapa titik yang memang di luar layanan sistem saluran irigasi.
“Kita memiliki brigade alsintan yang mempunyai beberapa unit pompa mobilitas yang diperuntukkan pinjam pakai untuk petani yang membutuhkan sumber air seperti saat ini,” pungkasnya. (Syaiful).