Sibolga (Waspada Aceh) – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah dan Sibolga sejak Minggu (23/11/2025) menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor di kawasan tersebut.
Dampak paling parah terjadi pada Senin (25/11/2025), dengan laporan empat orang tewas akibat longsor di Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah. Keempat korban merupakan satu keluarga yang rumahnya tertimbun longsor.
Selain korban jiwa, ribuan rumah di beberapa kecamatan lain juga terendam banjir dan banjir bandang, memaksa warga mengungsi. Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, menyatakan bahwa hujan disertai badai sejak Minggu malam menjadi penyebab utama bencana ini.
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, bersama Basarnas, TNI, dan Polri, sedang melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Bantuan logistik, dapur umum, dan layanan kesehatan disiapkan di lokasi evakuasi.
Masinton Pasaribu menekankan bahwa upaya darurat difokuskan pada keselamatan warga dan pemenuhan kebutuhan dasar.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan akan terus melanda kawasan pantai barat Sumatera Utara hingga Desember 2025. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari pemerintah.
Bencana ini juga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, dengan jalan putus, tanggul jebol, dan fasilitas umum terdampak, yang memperlambat akses evakuasi dan distribusi bantuan.
Selain banjir, kondisi listrik dan jaringan komunikasi juga dilaporkan bermasalah. (*)



