Senin, Juni 16, 2025
spot_img
Beranda4 Tewas, 2 Kritis Dibacok di Aceh Tenggara 

4 Tewas, 2 Kritis Dibacok di Aceh Tenggara 

Kutacane (Waspada Aceh) – Warga Desa Uning Segugur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, diguncang tragedi berdarah pada Senin siang (16/6/2025).

Seorang pria bersenjata tajam mengamuk dan membacok satu keluarga. Empat orang dilaporkan tewas mengenaskan, sementara dua lainnya kritis dan tengah menjalani perawatan intensif.

Korban meninggal terdiri dari pasangan suami istri serta dua anak mereka yang masih berusia 13 tahun dan 2 tahun. Dua korban lainnya, seorang pria dan seorang perempuan dewasa, mengalami luka serius di bagian kepala dan tubuh. Keduanya kini dirawat di RSUD H. Sahudin, Kutacane.

Wakapolres Aceh Tenggara, Kompol Yasir, membenarkan kejadian tersebut. “Ya, ada empat korban meninggal dunia dan dua lainnya kritis. Petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan penyelidikan terhadap motif masih terus berlangsung,” ujarnya.

Pelaku diketahui bernama Ardiansyah (35), warga Desa Alur Langsat, Kecamatan Babul Makmur. Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih dalam pelarian dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pihak kepolisian.

Kepala Desa Uning Segugur menyebut pelaku dikenal sebagai pribadi tertutup dan pernah menunjukkan perilaku aneh, namun tak pernah melakukan kekerasan sebelumnya.

“Kami semua kaget. Memang dia agak tertutup, tapi tidak menyangka bisa berbuat sejauh ini,” katanya.

Beberapa warga menduga pelaku mengidap gangguan jiwa. Namun, polisi masih mendalami apakah Ardiansyah benar-benar Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) atau memiliki motif tertentu di balik aksinya.

Bupati Aceh Tenggara, M. Salim Fakhry, turut meninjau lokasi kejadian dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia meminta aparat bertindak cepat menangkap pelaku dan memastikan keamanan masyarakat.

“Kejadian ini melukai rasa kemanusiaan kita. Kami mendesak aparat bertindak tegas. Pemerintah daerah juga akan memastikan keluarga korban mendapat bantuan yang layak,” tegasnya.

Kasus Serupa Pernah Terjadi
Insiden pembacokan seperti ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Pada Januari 2023, seorang pria di Pamekasan, Madura, membacok tiga tetangganya hingga tewas. Bahkan di Kutacane sendiri, pada 2017 lalu, seorang petani di Kecamatan Semadam mengamuk karena halusinasi dan melukai dua orang. Ia kemudian dinyatakan mengidap skizofrenia.

Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa minimnya penanganan terhadap ODGJ menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kekerasan serupa.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak bertindak sendiri. “Jika ada yang melihat keberadaan pelaku, segera lapor ke aparat. Jangan bertindak di luar hukum,” tutup Kompol Yasir. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER